TEMPO.CO, Depok - PT Kereta Api Indonesia akhirnya melaksanakan niatnya untuk membongkar kios pedagang di Stasiun Pondok Cina, Senin, 14 Januari 2012. Pembongkaran diwarnai bentrok antara petugas pembongkaran dengan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang menolak pembongkaran itu. Bahkan, salah satu mahasiswa mengaku dipukul kepalanya dengan linggis.
"Ada orang yang tak dikenal yang memukul kepala saya pakai linggis," kata Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indoenesia, Muhyi Nur Fitrahanefi, kepada wartawan di lokasi bentrok, Senin, 14 Januari 2013.
Pembongkaran dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Tiba-tiba puluhan pasukan gabungan dari PT KAI dan Kepolisian datang dan merobohkan kios pedagang. Pada saat itu mahasiswa hanya tiga orang. "Saya sama dua teman saya langsung meminta supaya buku-buku pedagang kami yang keluarin," kata dia.
Namun, ketika mereka mengeluarkan buku di salah satu toko, tiba-tiba petugas dan mahasiswa lainnya yang yang baru datang bentrok. Para petugas dan orang-orang yang tidak memakai seragam kemudian menyerang mahasiswa. "Bentrok parah. Yang saya tak habis pikir kenapa mereka sewa preman," katanya menunjuk penyerang yang tak memakai seragam.
Ada 12 kios pedagang yang dirobohkan hari ini. Para pemilik kios yang terdiri dari ibu-ibu menangis di depan kiosnya. PT KAI membongkar kios pedagang untuk menertibkan peron dan membuat parkir.
Mantan Ketua BEM UI, Faldo Maldini, mengutuk tindakan para petugas PT KAI yang menyerang mereka. "Ini tidak benar mereka menyerang kita dengan linggis," katanya. Faldo mencari petinggi PT KAI untuk mempertanggungjawabkan penyerangan itu. "Mana Sugeng (Humas PT KAI, Sugeng Priyono)? Jangan sembunyi di dalam." kata dia.
ILHAM TIRTA