TEMPO.CO, Manado - Komite Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Sulawesi Utara merilis data yang cukup mencengangkan terkait pekerja seks komersial (PSK) yang ada di Kota Manado. Pasalnya, dalam data tersebut terdapat sekitar 2.000 PSK yang menjajakan diri di Kota Manado.
Fakta tersebut disampaikan Sekretaris Umum KPA Provinsi Sulawesi Utara Masri Paturusi kepada wartawan, Rabu 16 Januari 2013. Menurutnya, perkembangan keberadaan PSK di Kota Manado sangat dinamis sehingga angkanya sangat tinggi.
Paturusi menjelaskan perkembangan PSK di Kota Manado yang cukup tinggi itu disebabkan tumbuhnya sejumlah area rawan munculnya PSK, seperti salon yang menyediakan pelayanan seks, panti pijat plus-plus hingga penginapan berkedok hotel.
"Kalau kami hitung-hitung ada 75 lokasi baru yang rawan munculnya para PSK terselubung ini. Makanya pertumbuhan angka para PSK di Kota Manado mulai meningkat seiring bertambahnya usaha-usaha seperti itu," kata Paturusi.
Dia melanjutkan, meningkatnya PSK di Kota Manado ini sangat dikhawatirkan akan berpengaruh pada peningkatan pengidap penyakit HIV/AIDS. Angka terakhir pada 2012, pengidap penyakit ini di Kota Manado mencapai 1.175 orang.
"Sudah jelas cikal bakal hadirnya penyakit HIV/AIDS adalah berganti-ganti pasangan. Dengan adanya PSK yang meningkat, maka kecenderungan peningkatan penyakit mematikan ini juga akan meningkat," kata Paturusi.
ISA ANSHAR JUSUF