TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan korban banjir di Cililitan, Jakarta Timur, mulai mengeluhkan berbagai penyakit. Minimnya sarana kesehatan dari pemerintah menyebabkan penyakit yang diderita warga terus merebak dalam waktu singkat.
"Sekarang paling banyak keluhannya gangguan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), demam, dan penyakit gatal-gatal akibat kutu air," kata Ketua Rukun Warga 06 Kelurahan Cililitan, Agus Salim, saat ditemui di posko penanggulangan bencana, Rabu, 16 Januari 2013.
Berdasarkan pantauan di posko penanggulangan bencana, bantuan yang masuk mayoritas berasal dari swadaya masyarakat, beberapa di antaranya: baju layak pakai, mi instan, beberapa karung beras, dan air mineral. Sedangkan bantuan dari pemerintah belum ada. "Infonya, siang ini baru masuk," ujar Ketua Posko Penanggulangan Bencana RW 06, Syahroni.
Berdasarkan catatan posko penanggulangan bencana, hingga pagi ini, sekitar 1.483 warga dari 527 kepala keluarga di RW 06 Kelurahan Cililitan kehilangan tempat tinggal mereka sementara waktu akibat banjir. Akibat minimnya sarana pengungsian, warga korban bencana itu akhirnya mengungsi di beberapa musala dan masjid terdekat di sekitar lokasi bencana.
JAYADI SUPRIADIN