TEMPO.CO, Jakarta - Banjir merendam Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Tapi bus Transjakarta masih dipersilakan melintasi jalan tersebut. Sedangkan mobil lain dialihkan melawan arus di satu ruas Jalan Jatinegara Timur.
Seorang petugas Satpol PP sibuk meniup peluit tiap bus hendak lewat. Sebab, banyak anak yang menjadikan genangan di jalan itu sebagai kolam buatan. "Awas, awas, jangan di situ," ujar anggota Satpol PP, Roni, 28 tahun, Rabu, 16 Januari 2013.
Bus Transjakarta itu pun melaju membelah genangan air setinggi 30 sentimeter di ruas jalan sepanjang 500 meter. Anak-anak yang disingkirkan Roni tadi malah kegirangan terkena arus yang dihasilkan putaran roda bus.
"Kalau Transjakarta boleh, soalnya kan tinggi, angkutan publik juga," ujarnya. Ia pun memperkirakan bus tak akan mengalami masalah kala melewati jalur banjir tersebut.
Di dalam bus yang melaju pelan, para penumpang tampak sibuk memotret proses evakuasi yang berlangsung di tepi Kali Ciliwung yang meluap. Bahkan, seorang sopir sempat memotret kondisi genangan yang hendak diterabasnya.
Banjir kiriman Sungai Ciliwung sejak tadi malam meluap hingga ke jalan di wilayah Kelurahan Kampung Melayu itu. Jalan tergenang hingga ketinggian sempat mencapai 70 sentimeter. Air sekarang sudah sedikit menyusut, beton pembatas berwarna kuning jalur Transjakarta mulai kembali menyembul di atas permukaan air.
Namun, kondisi jalan yang masih tergenang membuat aparat belum berani membuka kembali jalur tersebut untuk umum. Sebab lainnya, banyaknya kerumunan warga yang terpusat di Toko Aka Jaya menyaksikan proses evakuasi terhadap kerabatnya.
M. ANDI PERDANA