TEMPO.CO, Kupang - Penghentian pelayaran akibat hujan lebat di sertai angin kencang menyebabkan sejumlah daerah terpencil di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami krisis bahan bakar minyak (BBM).
Salah satu pulau terpencil yang mengalami krisis BBM adalah Kabupaten Rote Ndao. Pemerintah setempat mulai mengeluhkan keterbatasan BBM akibat penutupan pelayaran di daerah itu. "Saat ini, kami mengalami krisis BBM karena tidak ada pelayaran," kata Bupati Rote Ndao, Lens Haning, kepada Tempo, Kamis, 17 Januari 2013.
Krisis BBM ini, menurut dia, disebabkan tidak adanya pelayaran atau pengangkutan BBM dari Kota Kupang, ibu kota Provinsi NTT ke Pulau Rote. "Mau bagaimana lagi, tidak ada pelayaran ke Rote. Mau BBM dimana lagi," katanya.
Karena itu, dia berharap ada pihak yang mau membantu pemerintah Rote Ndao dengan mengerahkan kapal besar untuk mengangkut BBM ke pulau paling selatan Indonesia itu. "Kalau ada yang antar BBM dengan kapal besar, kami sangat berterima kasih sekali," katanya.
Pasokan BBM untuk Kabupaten Rote Ndao dan Sabu Raijua masih bergantung pada pasokan BBM dari Kupang. Apalagi, dua kabupaten itu belum miliki depo pertamina untuk menampung BBM dalam jumlah besar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT, Fredik Tielman mengatakan akan melakukan koordinasi dengan pihak TNI dan Polri untuk memasok BBM dan sembilan bahan pokok (sembako) ke pulau-pulau terpencil yang mulai mengalami kelangkaan.
"Kami akan koordinasi agar kapal besar bisa mengantar BBM dan sembako ke pulau-pulau itu," katanya.
YOHANES SEO