TEMPO.CO, Kupang - Bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung melanda 16 dari total 21 kabupaten dan kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada dua pekan terakhir.
Sekretaris daerah NTT Frans Salem menjelaskan, bencana terjadi di Kota Kupang, Kabupaten Belu, Sumba Barat Daya, Alor, Kabupaten Kupang, Flores Timur, Sikka, Ende, Lembata, Timor Tengah Selatan, Manggarai, Manggarai Timur, Nagekeo, Sumba Barat, Sabu Raijua dan Kabupaten Rote Ndao. ”16 daerah yang dilanda bencana alam tersebut berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT,” katanya, Kamis, 17 Januari 2013.
Banjir terparah terjadi di Kabupaten Belu dan Kabupaten Kupang. Di Belu, banjir melanda sembilan desa dan merendam sedikitnya 1.725 rumah warga. Banjir di Belu disebabkan meluapnya sungai Benanain akibat hujan lebat dua pekan terakhir.
Sedangkan di Kabupaten Kupang, banjir merendam 350 rumah warga. Bahkan menggenangi ruas jalan Trans Timor yang menghubungkan NTT dan Timor Leste, sehingga arus transportasi antar dua negara terganggu.
Bencana tanah longsor melanda Kota Kupang dan menimbun sedikitnya 20 rumah di Kelurahan Belo. Tanah longsor juga terjadi di Kabupaten Ende yang memutuskan ruas jalan Trans Flores.
Frans mengatakan, selain merendam dan menimbun rumah warga, banjir dan longsor juga merusak tanaman pertanian milik warga. "Bencana alam merata hampir di seluruh wilayah," ujarnya.
Masing-masing pemerintah kabupaten dan kota, kata Frans, telah menyalurkan bantuan tanggap darurat bagi korban bencana. Pemerintah juga membangun 28 rumah bagi korban banjir dengan dana Rp 560 juta. Setiap rumah dibangun dengan anggaran Rp 20 juta.
YOHANES SEO