TEMPO.CO, Jakarta - Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprediksi masih akan terjadi hingga besok. Dengan kondisi tanah yang sudah jenuh air karena frekuensi hujan yang juga tinggi sejak awal tahun, banjir dipastikan bakal bertahan, bahkan meninggi.
Menurut Kepala Bidang Informasi Publik BMKG Mulyono Prabowo, hujan dengan kisaran intensitas itu akan terjadi secara merata di wilayah Jabodetabek. Penyebabnya, sabuk awan hujan yang terbentuk dari aktivitas monsoon Asia. “(Curah hujan) Baru akan menurun setelah tiga hari ke depan,” katanya seperti ditulis Koran Tempo.
Ahli meteorologi dari Institut Teknologi Bandung, Armi Susandi, juga memperkirakan banjir di Jakarta belum sampai puncaknya. Armi mengacu kepada model cuaca yang dikembangkannya. Selain ancaman dari pasang air laut, dia menambahkan, “Akan ada perpindahan curah hujan dari Bogor, bergeser masuk ke Jakarta.”
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif mengimbau warga Ibu Kota mempersiapkan langkah-langkah antisipasi menghadapi perkembangan tersebut. Sejauh ini sudah disiapkan bantuan, di antaranya suplai air bersih bagi lebih dari 15 ribu pengungsi dan total 25.276 kepala keluarga yang rumahnya terendam.
Banjir kemarin lebih luas dari sehari sebelumnya. Selain merendam lebih tinggi kantong pemukiman di 44 kelurahan, banjir juga menjangkau hingga ke pusat kota dan Istana Negara. Gubernur DKI Jakarta akhirnya mengumumkan status tanggap darurat berlaku hingga 27 Januari.
DIMAS SIREGAR | DAVID P | AHMAD FIKRI | WURAGIL