TEMPO.CO, Bekasi -- Jebolnya tanggul aliran Kali Cikeas dan Kali Bekasi di kawasan Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, memicu bertambahnya jumlah titik banjir di wilayah setempat. "Bertambah sekitar lima titik," ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kota Bekasi Agus Darma kepada Tempo, Jumat, 18 Januari 2013.
Sebelumnya, kata Agus, lokasi banjir di Kota Bekasi sebanyak 39 titik di sembilan kecamatan, kini menjadi 44 titik. Namun, saat ini, titiknya bertambah akibat banjir kiriman yang menjebol tanggul aliran Kali Cikeas di kawasan Perumahan Pondok Gede Permai.
Agus menyebutkan, titik banjir yang bertambah tersebut berada di beberapa perumahan di bilangan Kelurahan Pekayon, Bekasi Selatan, dan di kawasan Jalan Kartini, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur. "Di antaranya Perumahan Jaka Kencana," kata Agus.
Berdasarkan pantauan Tempo, banjir yang melanda sebagian Kota Bekasi semakin meluas sejak bertambahnya volume air kiriman dari Bendung Katulampa, Jumat dinihari. Genangan air mulai meninggi sejak pukul 06.30 WIB.
Titik banjir terparah berada di Perumahan Pondok Gede Permai, Kelurahan Jatirasa, karena lokasinya dekat dengan tanggul aliran Kali Bekasi ke Kali Cikeas. Menurut Agus, sedikitnya 600 rumah terendam air dengan ketinggian mencapai 300 sentimeter di kawasan perumahan tersebut.
Genangan air yang meninggi juga tampak di permukiman penduduk Kampung Pangkalan Bambu, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan. Sekitar 500 rumah di lima RT (01-05) di RW 01 kelurahan setempat tergenang dengan ketinggian air 70-150 sentimeter.
Ketua RT 05 RW 01 Yadi Suryadi menilai banjir tersebut akibat pengerjaan proyek sifon yang tersendat dua tahun belakangan. "Jika ada air kiriman dari Bogor, wilayah kami pasti banjir," ujarnya.
MUHAMMAD GHUFRON