TEMPO.CO , Jakarta -- Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Kornelius Simanjuntak memperkirakan klaim asuransi terkait banjir mulai diterima perusahaan asuransi mulai 2 - 3 hari ke depan. "Ini baru hari ini peristiwanya, pagi hingga sekarang. Para tertanggung tidak langsung melapor ke asuransi, prioritas mengamankan barang-barang dan diri mereka," ucap Kornelius kepada Tempo, Kamis, 17 Januari 2013.
Kornelius belum dapat memperkirakan besaran klaim yang harus ditanggung perusahaan - perusahaan asuransi. Namun, melihat kondisi Jakarta sejauh ini, ia yakin klaim pasti ada. "Skalanya yang masih kami tunggu," ujarnya.
Mengacu pada pengalaman banjir di tahun-tahun sebelumnya, Kornelius menjelaskan, klaim terbanyak yakni klaim atas kerusakan barang-barang atau perabot dalam rumah tinggal, barang dagangan di toko, mesin di basement gedung-gedung bertingkat, hingga klaim atas kerusakan kendaraan. "Kendaraan ada yang kejebak di basement ada beberapa, ada juga jalan-jalan," katanya.
Kornelius menghimbau tertanggung agar segera menyampaikan klaim-nya agar langsung dapat ditangani perusahaan asuransi. "Lebih cepat lebih baik, sehingga penanganan klaim lebih cepat. Supaya langsung ditangani surveyor dan dilakukan tindakan-tindakan untuk mengurangi kerugian," ujarnya.
Ia berharap curah hujan mulai menurun di hari-hari ke depan sehingga dampak banjir tak meluas sebagaimana terjadi di 2007. Ditanya soal nilai klaim ketika itu, Kornelius tak ingat besarannya. "Saya lupa berapa miliar, tapi mudah-mudahan tidak sebesar itu," katanya.
Industri asuransi, diungkapkan Kornelius, cukup kaget dengan banjir kali ini. "Ini mengejutkan karena kami tidak mengira skala seperti ini," ujarnya. Apalagi, di masa-masa tahun lalu banjir biasanya tak terjadi di Januari. "Ini sesuatu yang luar biasa," katanya.
MARTHA THERTINA