TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian area Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang--pemasok utama listrik di Ibu Kota--ternyata ikut terendam air akibat banjir. Direktur Operasi Jawa Bali PT PLN (Persero) Ngurah Adnyana menyatakan saat ini PLTGU Muarakarang hanya bisa beroperasi dengan total daya sekitar 750 megawatt. Padahal dalam kondisi normal, daya mampu PLTGU Muara Karang mencapai 1.440 megawatt.
"Hal ini menyebabkan pasokan listrik ke Jakarta berkurang dan beberapa area terpaksa dipadamkan," kata Ngurah Adnyana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, 18 Januari 2013.
Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto mengatakan hingga Jumat sore, sekitar 500 gardu distribusi di Jakarta dipadamkan akibat pengurangan kapasitas dari Muara Karang. Total gardu distribusi yang dipadamkan hingga Jumat sore sudah mencapai 1.847 gardu yang tersebar di Jatinegara, Kebon Jeruk, Lenteng Agung, Kebo Sirih, Pasar Minggu, Menteng, Bandengan, Cikupa, dan lain-lain.
Namun, Bambang mengatakan gangguan di Muara Karang tak akan membuat Jakarta gelap gulita. "Muara Karang hanya bagian kecil saja, masih ada PLTGU Muara Tawar dan PLTGU Tanjung Priok," kata Bambang ketika dihubungi Tempo, Jumat, 18 Januari 2013.
Bambang mengatakan, untuk mengisi kekurangan pasokan dari Muara Karang, pasokan listrik dicarikan dari gardu induk tegangan tinggi seperti Gandul. Selain itu, ada pula pasokan dari PLTU Lontar, Tangerang, Banten. "Dari PLTU Lontar, ada transmisi yang ke Gardu Induk Cengkareng," kata Bambang.
Namun, Bambang mengatakan saat ini beban puncak listrik di Jakarta mulai berkurang karena sejumlah kegiatan perkantoran berkurang karena kantor-kantor diliburkan akibat banjir. Apalagi, pada akhir pekan kegiatan perkantoran juga berkurang. "Mudah-mudahan pemadamannya tidak semakin bertambah," kata Bambang.
Dirjen Ketenagalistrikan Jarman mengatakan dari 1.847 gardu distribusi yang dipadamkan, 159 unit terendam banjir. Sisanya dipadamkan karena pelanggan PLN di daerah tersebut menjadi korban banjir. "Tapi ini tidak akan membuat Jakarta gelap gulita. Hanya sebagian wilayah saja yang padam, yaitu yang dilayani oleh gardu yang kena banjir," kata Jarman.
Selain gardu distribusi, beberapa gardu induk juga dipadamkan, seperti Gardu Induk Pulogadung, Dukuh Atas, Budi Kemuliaan, dan Kebon Sirih. Bambang mengatakan Gardu Induk Pulogadung dipadamkan karena tembok pelindung gardu hancur diterjang banjir.
PLN meminta warga yang daerahnya tergenang banjir untuk segera mematikan mematikan listrik dengan cara menurunkan posisi mini circuit breaker (MCB) atau sekering di meteran listrik. Selain memastikan sekering dalam posisi mati, masyarakat juga diminta mematikan semua peralatan listrik dengan mencabut kabel dari stop kontak.
BERNADETTE CHRISTINA