Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Tangerang, Orang Mati Dipungut Biaya  

Editor

Amirullah

image-gnews
TEMPO/Prima Mulia
TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Pungutan liar diduga sudah lama berlangsung di kantor Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Namun, praktek itu baru terungkap setelah Adhe MS, 24 tahun, warga Gang Masjid, Kelurahan Kenanga, Cipondoh, mengaku ditarik uang Rp 100 ribu untuk biaya mengurus tanda tangan camat dalam surat ahli waris kematian.

Adhe mengatakan, beberapa waktu lalu setelah kematian suaminya, Jamaludin, 27 tahun, dia mengurus surat kematian di Kelurahan Kenanga. Di sana Adhe merasakan pelayanan cukup baik tanpa dipungut biaya. Tapi, saat ke kantor Kecamatan Cipondoh, ia dimintai uang oleh seorang pegawai kecamatan.

"Saya diminta membayar Rp 100 ribu, katanya untuk biaya tanda tangan camat," ujar Adhe kepada Tempo, Sabtu, 19 Januari 2013. Adhe mengatakan pasrah dan menuruti permintaan itu karena surat ahli waris tersebut dibutuhkan untuk mengurus tabungan suaminya di bank. "Saya dalam hati berucap, kok tega ya, padahal anak saya balita baru kehilangan ayahnya," ujar Adhe. Dia menilai uang Rp 100 ribu cukup berarti. Apalagi dia harus menafkahi sendiri anak semata wayangnya, Muhamad Dhiaz, 3 tahun.

Dihubungi Tempo secara terpisah, Camat Cipondoh Lilih Jairun mengatakan telah mendapat laporan soal pungutan liar yang dilakukan anak buahnya. "Tapi itu bukan instruksi saya, mungkin dia berinisiatif sendiri," kata Lilih. Dia mengatakan jika itu dilakukan, itu berarti tindakan oknum. "Mungkin sudah berkali-kali pungutan liar terjadi, tapi tidak ada yang melapor, dan baru kali ini diketahui," kata Lilih.

Dia berjanji akan memberi sanksi teguran terhadap Darwini. "Sudah dua hari yang bersangkutan tidak masuk kerja, rumahnya kebanjiran di daerah Parung," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Wali Kota Tangerang Wahidin Halim justru belum mendengar informasi pungutan liar itu. "Semestinya pungutan itu tidak ada. Semua pelayanan KTP, akta, dan kartu keluarga tanpa biaya," kata Wahidin. Dia pun berjanji akan memeriksa pegawai tenaga kontrak itu. Wahidin mengimbau agar masyarakat melaporkan jika ada pegawai yang nakal. "Tolak saja, jangan mau dimintai uang," kata Wahidin.

Atas kejadian itu, DPRD Kota Tangerang mengecam tindakan tak manusiawi oknum pegawai kecamatan itu. "Orang sedang kesusahan kok dimintai uang, mestinya pegawai itu malah ikut memberi santunan," kata anggota Dewan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Aulia Epria Kembara. Dia mendesak Pemerintah Kota Tangerang untuk menindak tegas praktik pungutan liar.

AYU CIPTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei: Kepuasaan Publik pada Jokowi di Isu Ekonomi Rendah

4 September 2018

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kanan) bersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla melihat isi buku tabungan saat pemberian bonus kepada atlet peraih medali di Istana Negara, Jakarta, Minggu, 2 September 2018. Peraih medali emas mendapatkan Rp1,5 miliar yang diberikan dalam bentuk buku tabungan dan ATM Bank Rakyat Indonesia. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Survei: Kepuasaan Publik pada Jokowi di Isu Ekonomi Rendah

Survei Y-Publica menyebutkan masyarakat tidak puas dengan kinerja Jokowi di bidang Ekonomi, Kesehatan, dan Perlindungan HAM.


Dompet Dhuafa Social Enterprises Targetkan Pertumbuhan 30 Persen

17 Juni 2017

Penghargaan dari KPAI untuk Dompet Dhuafa sebagai Lembaga Peduli Perlindungan Anak, di Gedung Philantrophy, Jakarta, 28 Juli 2016. Tempo/Atika Nusya
Dompet Dhuafa Social Enterprises Targetkan Pertumbuhan 30 Persen

Unit bisnis Kesehatan Mandiri menargetkan bisa menyediakan 1.000 tempat tidur (bed) untuk pasien dhuafa.


Gebrak Pakumis Tangerang Sulit Dijalankan, Ini Kendalanya  

16 Maret 2017

Ilustrasi kawasan kumuh. TEMPO/Sakti Karuru
Gebrak Pakumis Tangerang Sulit Dijalankan, Ini Kendalanya  

Program Gerakan Bersama Atasi Permukiman Kumuh dan Miskin tidak bisa digunakan untuk penduduk yang tinggal di lahan milik negara.


Kisah Menteri Khofifah 2 Tahun Membujuk Suku Anak Dalam

20 Februari 2017

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 25 Januari 2017. Rapat ini membahas evaluasi APBN Kementerian Sosial tahun 2016 dan isu-isu aktual lainnya. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Kisah Menteri Khofifah 2 Tahun Membujuk Suku Anak Dalam

Pada Sabtu, 18 Februari 2017, Khofifah senang bisa mewujudkan janjinya menyediakan rumah bagi penduduk pedalaman Suku Anak Dalam.


Suku Anak Dalam Nyanyikan Indonesia Raya, Khofifah Menangis

19 Februari 2017

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri temu nasional, Alumni Universitas Muslim Indonesia di Makassar, Sulawesi Selatan. TEMPO/Iqbal Lubis
Suku Anak Dalam Nyanyikan Indonesia Raya, Khofifah Menangis

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menangis tersedu saat anak-anak warga Suku Anak Dalam Jambi menyambut kedatangannya ke kawasan mereka.


Dua TNI Patungan Sewa Ambulans Bawa Jenazah Warga Miskin  

16 Januari 2017

Ambulance Indonesia. facebook.com
Dua TNI Patungan Sewa Ambulans Bawa Jenazah Warga Miskin  

Dua anggota Pangkalan Udara Wiriadinata Tasikmalaya patungan sewa ambulans mengangkat jenazah remaja miskin yang wafat di pinggir jalan.


Polisi Sleman Sediakan Makan Gratis untuk Warga Miskin

26 Agustus 2016

Warga menikmati makanan gratis di kawasan bundaran HI, Jakarta, Senin 20 Oktober 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
Polisi Sleman Sediakan Makan Gratis untuk Warga Miskin

Pemberian makan gratis untuk kaum dhuafa akan digelar tiap hari Jumat


Ibu Hamil Tewas di Angkot, Ahok: Bukan Kesalahan Puskesmas  

22 Juli 2016

Gubernur DKI Jakarta, Ahok, meninjau salah satu fasilitas di RPTRA Anggrek, Lebak Bulus, Jakarta, 19 Mei 2016. Keberadaan RPTRA ini diharapkan dapat memenuhi hak anak untuk bermain, berekreasi, dan mendapat persamaan. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Ibu Hamil Tewas di Angkot, Ahok: Bukan Kesalahan Puskesmas  

Puskesmas sudah menjalankan tugas sesuai dengan prosedur.


Tingkatkan Layanan, Jasa Raharja Gandeng Poliklinik  

20 November 2015

Pemudik membawa barang bawaannya di mudik gratis yang diselenggarakan Jasa Raharja di Parkir Timur Senayan, Jakarta, 11 Juli 2015. Sekitar 30.648 pemudik yang mengendarai motor akan dialihkan menggunakan bus dan kereta api melalui program mudik gratis Jasa Raharja. Tempo/Aditia Noviansyah
Tingkatkan Layanan, Jasa Raharja Gandeng Poliklinik  

PT Jasa Raharja menggandeng poliklinik di sekitar stasiun kecil di seluruh jalur kereta api Jawa dan Sumatera untuk meningkatkan cakupan layanan.


Tak Terawat, 30 Persen Bus Transjakarta Tak Lulus Uji Kir  

21 Oktober 2015

Polisi menilang bus transjakarta yang parkir sembarangan di depan UKI, Cawang, 6 Oktober 2015. TEMPO/Diko Oktara
Tak Terawat, 30 Persen Bus Transjakarta Tak Lulus Uji Kir  

Banyak bus Transjakarta mengalami kerusakan di bagian penyejuk udara, pintu, dan rem, sehingga tidak lolos uji kir.