TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Komunikasi Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika Harry Tirto Djatmiko mengatakan air pasang di perairan utara Jakarta diprediksi akan berlangsung dalam waktu 3-4 hari ke depan.
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari Dinas Hidro-Oseanografi (Dishidros) TNI Angkatan LautL, air pasang akan berlangsung dalam waktu 3 sampai 4 hari ke depan sebelum puncaknya," ujar Harry, Sabtu, 19 Januari 2013.
Harry melanjutkan, puncak air pasang diperkirakan akan berlangsung pada kisaran tanggal 26-27 Januari mendatang seiring dengan terbentuknya bulan penuh. Pada bulan penuh, gravitasi bulan akan meningkat dan mengakibatkan air laut pasang.
"Kalaupun meleset, itu hanya plus minus 2 hari dari perkiraan puncak air pasang. Jadi, bisa saja puncaknya tanggal 24 ataupun 29 Januari," ujar Harry menuturkan.
Harry menambahkan, pasangnya air laut di utara Jakarta akan menyebabkan aliran air hujan akan terhambat. Pasalnya, air laut akan berada di posisi sama tingginya dengan kumpulan air hujan. Alhasil, aliran air hujan atau banjir tak bisa langsung lari ke laut.
Karena tak bisa langsung lari ke laut, air menjadi kesulitan untuk surut. Namun, ditegaskan oleh Harry, kesulitan bukan berarti tak bisa surut sama sekali, hanya akan memakan waktu lebih lama dibanding biasanya.
"Paduan pasangnya air laut dengan hujan lebat dari hilir ke hulu akan membuat banjir kesulitan untuk surut. Terlebih lagi, tanah dalam kondisi jenuh sehingga sulit menyerap air," ujar Harry.
ISTMAN MP