TEMPO.CO, Subang - Belasan ribu hektare area persawahan usia muda dan tambak milik warga di Pantai Utara Kabupaten Subang, Jawa Barat, hancur akibat terendam banjir. Kerugian materiilnya diperkirakan mencapai Rp 100 miliar.
Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Subang menyebutkan, area persawahan yang hancur akibat terendam banjir mencapai 7.000 hektare. Lokasinya berada di Kecamatan Blanakan, Legon Kulon, Sukasari, Pamanukan, dan Pusakanagara.
"Seluas 2.300 hektare merupakan tanaman padi usia muda, 2.100 hektare area pembenihan, dan sisanya area yang belum tergarap," kata Kepala Bidang Sumber Daya Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang, Hendrawan, Selasa, 22 Januari 2013. Ia menghitung kerugian petani mencapai Rp 5,7 miliar.
Adapun Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang, Anang Joharudin, menyebutkan, total area tambak yang diterjang banjir mencapai 5.245 hektare, dengan total kerugian mencapai Rp 79,6 miliar.
Area pertambakan yang hancur diterjang banjir tersebut berada di Kecamatan Blanakan, Legon Kulon, Pusakanagara, Sukasari, dan Pabuaran. "Mayoritas tambak udang, bandeng, dan ikan emas," ujar Anang.
Pejabat Pelaksana Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, Abdurakhman, mengatakan, data kerugian banjir yang ada masih sementara. "Data soal kerugian masih belum final," katanya.
NANANG SUTISNA