TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja mengatakan telah melobi Bank Mandiri agar membuka akses pembayaran secara elektronik pada jalan tol yang dikelola PT Jasa Marga. Saat ini pembayaran elektronik di jalan tol yang dikelola Jasa Marga hanya dilayani Bank Mandiri sesuai kontrak kerjasama di antara keduanya.
Jahja mengaku belum mendapatkan lampu hijau dari Mandiri yang memegang hak eksklusif. “Pernah meminta, namun belum ada tanggapan,” katanya di Jakarta, Selasa 22 Januari 2013. Lobi BCA bukan tanpa cek kosong. Menurut Jahja, BCA menawarkan swap yaitu menerima Bank Mandiri melayani pembayaran elektronik pada jalan tol yang BCA telah hadir yaitu jalan tol di Surabaya, Jawa Timur, dan Makassar, Sulawesi Selatan. “Mau dibuka semuanya-pun (e-toll) oke., artinya resiprokal,” ujarnya. Tidak hanya kepada Mandiri, Jahja menawarkan peluang itu kepada bank-bank lain.
Jahja menambahkan BCA tertarik melayani pembayaran lebih luas agar pelayanan di tol membaik. “Ini kepentingan umum, sering ada antrian panjang, tapi di gerbang khusus e-toll kosong, sayang kang?”ujarnya. Jahja mengklaim jumlah kartu pembayaran elektronik milik BCA, Flazz, mencapai 4 juta kartu. Adapun kartu prabayar, mengacu data Bank Indonesia per November 2012, tercatat lebih dari 21 juta kartu yang diterbitkan 6 bank dan 7 nonbank.
Pembayaran elektronik dengan kartu yang diterbitkan bank mulai merambah pada angkutan transjakarta. Pada Selasa hari ini, Pemerintah DKI Jakarta meresmikan kerjasama dengan konsorsium 5 bank melayani pembayaran elektronik Transjakarta. Kelima bank itu yakni BCA, Bank Mandiri, BRI, BNI dan Bank DKI.
MARTHA THERTINA