TEMPO.CO, Sumbawa Besar - Untuk mencegah kerusuhan susulan, polisi menutup beberapa ruas jalan di Kota Sumbawa, Rabu 23 Januari 2013. Jalan yang ditutup antara lain: Jl Hasanudin, separuh jalan Brang Biji, dan Jalan Kartini.
Pasukan anti huru-hara diturunkan menjaga ruas jalan-jalan itu dengan senjata lengkap laras panjang dan rompi anti peluru. Polisi juga meyiagakan dua mobil water cannon, dan satu kendaraan taktis yang mengangkut kawat berduri. Di sejumlah lokasi, berjaga polisi Brimob dan tentara.
Mereka berjaga di Pusat Perbelanjaan Galak Jango, pasar tradisional Seketeng, depan kantor PLN, Kampung Bali di JL Baru, dan Kampung Kebayan. Polisi juga terlihat di perbatasan antara wilayah Moyo Hulu dan Sumbawa Besar. Penjagaan ketat itu untuk mengantisipasi munculnya massa dari sejumlah desa yang dikabarkan berniat mendatangi Mapolres Sumbawa.
Akibat penutupan beberapa jalan, kemacetan terjadi di hampir seluruh jalan protokol Kota Sumbawa Besar. Sejumlah toko-toko dan perkantoran juga masih tutup.
Rabu 23 Januari 2013, Kapolda NTB Brigjen Pol M Iriawan, Wagub NTB Badrul Mudir, dan Bupati Sumbawa Jamaludin Malik mengunjungi keluarga korban meninggal di Moyo Hulu, sekitar pukul 16.00.
Iriawan dalam konferensi persnya mengatakan sudah menangkap 94 orang sebagai pelaku penjarahan saat aksi massa Selasa dan Rabu hari ini.
AKHYAR M NUR