TEMPO.CO, Malang - Pemain Arema Indonesia versi Indonesia Premier League (IPL), Irfan Raditya, mengaku kaget disebut-sebut mendapat sanksi dari Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Sebab, Irfan tak merasa pernah dipanggil PSSI.
Ia mengaku tahu dari media massa bahwa namanya masuk daftar pemain yang dipanggil ikut pemusatan latihan di Medan. Namun, sampai sekarang ia tak pernah menerima surat panggilan sehingga ia merasa tak bersalah dan tidak pantas dihukum.
“Kata manajemen surat panggilan untuk aku tak ada sama sekali. Sekarang aku, kok, malah dihukum?” kata Irfan kepada Tempo, Selasa, 22 Januari 2013 malam.
Padahal, kata Irfan, dirinya mengaku sangat senang dipanggil PSSI. Apalagi pemusatan latihan PSSI untuk kualifikasi Piala Asia diadakan di kampung halamannya di Medan. “Dari rumahku di Medan ke tempat latihan timnas cuma 5 menit bersepeda motor,” kata anak asli Medan ini.
Irfan kini memasrahkan nasibnya kepada manajemen Arema. Sekali lagi ia menegaskan bahwa ia sangat siap mengikuti pemusatan latihan tim nasional di Medan karena menjadi pemain nasional merupakan mahkota bagi tiap pemain.
Irfan bersama 21 pemain dari klub-klub yang berlaga di Liga Super Indonesia dihukum Komisi Disiplin PSSI. Mereka dilarang bermain sepak bola selama enam bulan ditambah denda Rp 100 juta karena mengabaikan panggilan mengikuti pemusatan latihan Tim Nasional Senior untuk Piala Asia 2015 yang digelar di Medan.
ABDI PURMONO