Menurut Yudis, barang tersebut terindikasi sebagai bahan peledak karena ada rangkaian dari 3 barang yang berbentuk seperti kaleng. Ketiga rangkaian benda tersebut, kemudian diikat lakban. Paket dikirim melalui PT Pos Indonesia. "Karena berisiko kalau dibuka, petugas menyerahkan pada kepolisian," katanya. Barang tersebut kini tengah diperiksa, hasil pemeriksaan pun belum diumumkan oleh pihak kepolisian.
Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II, Trisno Heryadi, mengatakan paket tersebut ketika melalui pemeriksaan X-ray terklasifikasi sebagai dangerous good atau barang-barang berbahaya. Ia juga belum mengetahui isi dari paket tersebut. "Barang tersebut dikirim dari kantor pos Tangerang, kalau tidak salah mau dikirim ke Pekanbaru, setelah melalui X-ray terindikasi bahan peledak," katanya.
Yudis mengatakan tidak lolosnya paket mencurigakan tersebut menunjukkan bahwa pihak bandara sangat waspada mencegah terjadinya insiden ledakan. "Kan belum masuk kompartemen, sudah terindikasi oleh mesin, yang kecolongan justru PT Pos Indonesia," katanya.
Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, membantah bahwa telah ditemukan paket mirip bom hari ini di Bandara Soekarno Hatta. "Tidak ada, satu-satunya paket yang ditemukan ya pada Jumat lalu," katanya ketika dihubungi.
Kemarin, Kepolisian menemukan pula sebuah paket mencurigakan di Bandara Soekarno Hatta. Paket itu dikirim dari Pekalongan, Jawa Tengah dengan tujuan Merauke, Papua melalui udara.
Temuan ini juga dibantah oleh Direktur Utama PT Pos Indonesia, Ketut Mardjana. Ia menegaskan satu-satunya paket mencurigakan adalah yang ditemukan pada Jumat dini hari lalu. Paket tersebut, berbeda dari paket yang pada umumnya dikirim melalui PT Pos Indonesia. Maka petugas langsung melaporkan penemuan paket mencurigakan tersebut pada kepolisian.
Kini, PT Pos Indonesia menyerahkan seluruh proses pemeriksaan pada aparat yang berwajib. "Karena mencurigakan maka pemeriksaan menjadi tanggung jawab aparat, bukan kami," katanya.
Ketut juga tidak mau berasumsi mengenai isi dari paket mencurigakan tersebut. Tapi ia mengatakan paket mencurigakan bukan berarti bom. "Ada saja pihak-pihak yang berusaha mengirimkan barang yang tidak biasa, kalau mencurigakan bisa juga ganja," katanya.
ANANDA TERESIA | JONIANSYAH