TEMPO.CO, Jakarta - Inovasi pengrajin Indonesia berupa papan rotan diminati oleh pasar dunia. Dalam pameran International Mebel Messe (IMM) di Cologne, Jerman, permintaan akan papan rotan mencapai US$ 2 juta, melebihi nilai permintaan pameran di luar Indonesia yang mencapai US$ 1,2 juta.
"Papan rotan ini inovasi baru, belum ada yang mengembangkan. Ternyata responnya positif dan permintaan cukup banyak," kata Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian, Dedi Mulyadi, di kantornya, Senin, 28 Januari 2013.
Dedi menambahkan, volume permintaan papan rotan dalam satu kali pameran tersebut mencapai 850 meter kubik atau 34 kontainer. Nilai transaksi langsung papan rotan mencapai US$ 1,07 juta sementara order mencapai US$ 1,3 juta. Produk yang ditawarkan yaitu papan rotan, meja dari papan rotan, lemari, dan tempat tidur.
Permintaan papan rotan datang dari Malaysia, sedangkan untuk lemari dari Jerman. "Untuk meja dari Israel yang digunakan untuk pasar Amerika Serikat," katanya. Beberapa negara lain yang menjadi pemesan papan rotan adalah Rusia, Turki, Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda. Harga papan rotan mencapai Rp 20 juta per meter kubik untuk pasar luar negeri.
Dedi mengatakan, keunggulan papan rotan sehingga menarik pembeli global adalah ringan dan ramah lingkungan. Selain itu, belum pernah ada satu negara pun yang mengembangkan papan rotan. "Ketika dibawa ke udara dingin pun tidak berpengaruh pada kualitas," katanya.
Papan rotan kini hanya diproduksi di Palu. Untuk menggenjot produksi dalam negeri, Kementerian Perindustrian akan mengadakan lokakarya dengan para perancang interior untuk memasarkan penggunaan papan rotan. Selain mengembangkan di Palu, Kementerian Perindustrian juga akan menggenjot pengembangan papan rotan di Kalimantan.
Hambatan pengembangan produk papan rotan adalah produsen dalam negeri belum bisa memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Terbukti, permintaan lemari papan rotan saat pameran di Jerman mencapai 4.000 tapi Indonesia hanya mampu memenuhi 1.000 unit. "Ke depan akan dikembangkan dari segi kapasitas produksi agar semakin meningkat," katanya.
Ketua Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI), Sunoto, mengatakan papan rotan memiliki prospek yang bagus. "Papan rotan lebih kuat serat-seratnya, terlihat alami dan lebih kuat, seratnya bentuknya filamen. Kualitas ini membuat papan rotan digemari," katanya.
ANANDA TERESIA
