TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan merestui tiga perusahaan BUMN, yakni PT Bank Mandiri, PT Taspen (Persero), dan PT Pos Indonesia (Persero), membentuk bank. "Saya setuju itu, jadi pos dapat bisnis baru, sedangkan Mandiri dapat network," ujarnya di Kementerian BUMN, Selasa, 29 Januari 2013.
Ia pun mengaku tidak sabar untuk melihat bank joint venture tersebut segera terealisasi. "Saya malah nunggu-nunggu," katanya.
Direktur Utama PT Pos Indonesia Ketut Mardjana menyatakan keyakinannya tahun ini bank tersebut dapat terbentuk. "Ini tinggal tunggu keputusan Menteri BUMN dan Menkeu," katanya di Jakarta, Ahad, 27 Januari 2013.
Dalam hal kepemilikan, Mardjana menjelaskan, Mandiri akan menjadi pemegang saham mayoritas, sedangkan PT Pos dan Taspen sebagai minoritas. Perusahaan, menurut dia, juga menyiapkan dana sebesar Rp 174,73 miliar untuk pembentukan bank tersebut.
Pengamat BUMN Said Didu menyarankan PT Pos Indonesia (Persero) untuk tidak terjun dalam bisnis keuangan perbankan. "Lebih baik fokus kembangkan logistik dahulu karena sekarang masih terlalu besar pada pelayanan dokumen dan surat-surat," katanya dalam pesan pendek kepada Tempo, 28 Januari 2013.
Daripada membuat bank, ia lebih menyarankan ketiga BUMN itu membangun aliansi strategis. "Bisa saja membangun aliansi strategis dengan bank untuk pelayanan transaksi keuangan," katanya.
ANANDA PUTRI