Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Jenis Penyakit Tumpuan Langkahmu!  

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Adisaputra Ramadhinara menerangkan, kaki sebagai tumpuan langkah seseorang memiliki beragam gangguan kesehatan. Kenali jenis penyakitnya berikut ini.

1. Merasakan nyeri pada kaki
Biasanya, nyeri ini terjadi pada telapak kaki dan diakibatkan karena berdiri terlalu lama, berjalan terlalu jauh, dan menggunakan sepatu yang terlalu ketat. “Telapak kaki kita memiliki bantalan lemak yang cukup tebal, namun bantalan ini akan semakin menipis seiring dengan bertambahnya usia. Inilah yang menyebabkan keluhan nyeri pada telapak kaki,” ujar Adisaputra.

2. Athlete’s foot (kaki atlet)
Istilah ini adalah gangguan kesehatan berupa bau tidak sedap pada kaki yang disebabkan oleh jamur Trichophyton mentagrophytes. Masalah ini tidak hanya menimpa para pelari atau atlet, namun juga pada semua orang yang memakai alas kaki terlalu ketat dan tidak memiliki sirkulasi udara yang cukup serta jarang mengganti kaus kaki.

“Kaki kita memiliki kurang-lebih 250 ribu kelenjar keringat, dan kondisi lembap adalah tempat favorit bagi jamur untuk tumbuh dan berkembang,” kata Adisaputra.

3. Kaki melepuh
Kaki melepuh (lecet) tentu sering dialami banyak orang, terutama jika Anda memakai sepatu baru yang biasanya masih sempit atau memiliki permukaan dalam yang kasar. Dan biasanya terjadi pada bagian samping atau belakang kaki. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya Anda menggunakan sepatu dengan ukuran yang sesuai dan menjaga kebersihan daerah yang melepuh (lecet).

4. Nyeri pada tumit
Gangguan ini sering disebut dengan plantar fasciitis. Biasanya gangguan kesehatan ini timbul akibat berdiri atau berjalan terlalu lama dengan menggunakan alas kaki yang tidak tepat. Hal ini memicu peradangan dan rasa nyeri di ligamen fascia plantaris, yang terletak di telapak kaki di daerah tumit.

“Lama-kelamaan, plantar fasciitis akan mengalami pengapuran dan terbentuk spur di daerah tumit, yang secara medis disebut heel spur,” ujar Adisaputra. Pemicu lainnya dari gangguan tumit ini juga karena kelebihan berat badan yang mengakibatkan tekanan yang dialami telapak kaki akan semakin besar.

5. Kram kaki
Kram pada betis atau jari kaki disebabkan oleh kontraksi otot. “Biasanya, apabila udara terlalu dingin, atau saat kita melakukan gerakan yang intens saat berolahraga tanpa pemanasan terlebih dahulu,” ujar Adisaputra.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

6. Kesemutan (paresthesia)
Kesemutan adalah masalah persarafan. Hal ini diibaratkan sebagai alarm tubuh untuk memberi tahu Anda bahwa ada bagian tubuh yang aliran darahnya terganggu. “Misalnya, jika Anda menekuk kaki terlalu lama sehingga aliran darah ke ujung kaki terganggu, tubuh akan memberikan reaksi lewat sensasi "kesemutan" ini untuk memberi tahu kita agar mengubah posisi,” kata Adisaputra.

7. Bunion
Bagi Anda yang sering memakai sepatu berujung terlalu lancip, sebaiknya berhati-hati. Hal ini bisa berakibat pada pembesaran di pangkal ibu jari kaki. Ibu jari kaki cenderung "bengkok" ke arah jari tengah. Inilah yang memungkinkan Anda menderita bunion.

Menurut Adisaputra, gangguan ini terjadi akibat tekanan terus-menerus pada bagian pangkal ibu jari kaki akibat pemakaian sepatu yang terlalu sempit di bagian ujungnya. Hal ini bisa membuat kaki meradang dan menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya, bentuk ibu jari kaki yang telah "bengkok" itu tidak dapat kembali dengan sendirinya, walaupun Anda sudah memakai sepatu dengan ukuran sesuai. Jika pembesaran yang terjadi terlalu nyeri dan peradangannya terlalu berat, Anda harus melakukan tindakan operasi yang dinamakan bunionectomy.

8. Mata ikan dan kapalan
Tentu Anda sudah familiar dengan dua istilah ini. Sebenarnya mata ikan dan kapalan adalah upaya tubuh untuk melindungi daerah pada telapak kaki yang sering mendapat gesekan atau tekanan berulang. Agar kulit di tempat tersebut tidak terluka, maka tubuh akan membuat lapisan yang keras.

Untuk mengatasi masalah ini, cobalah Anda mengganti alas kaki menggunakan alas kaki yang dapat mendistribusikan tekanan secara merata. Dengan demikian, tidak akan ada bagian tertentu pada telapak kaki yang secara konstan mendapat gesekan atau tekanan yang dapat menimbulkan mata ikan dan kapalan.

HADRIANI P

Berita Terkini:
Kaki Sehat Bukan Sekedar Bersepatu Penuh Gaya

Aspirin, Obat Serangan Jantung
}
Sahabat Adalah Kekasih Terbaik

Disfungsi Ereksi Ternyata Gejala Sakit Jantung

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.