TEMPO.CO, Washington - John Kerry mengutuk Iran pada hari ketika dia menyatakan kesediaannya jadi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat. Ia menyatakannya dalam sepucuk surat yang dikirimkan sebagai jawaban atas pertanyaan Senator Marco Rubio.
Melalui suratnya, Rubio bertanya apakah Kerry, sebagai Menteri Luar Negeri, akan menyerukan pembebasan Saeed Abedini. Dia adalah pendeta berkewarganegaraan AS yang dijatuhi hukuman delapan tahun awal pekan ini karena menyebarkan agama Kristen di negeri Islam itu.
"Kami tetap sangat prihatin tentang keadilan dan transparansi sidang Abedini," kata Kerry pada Rubio. "Saya, bersama dengan pemerintah AS, mengutuk pelanggaran hak universal kebebasan beragama di Iran dan menyerukan kepada pemerintah Iran untuk menghormati hak asasi Abedini dan membebaskannya."
Abedini, ayah dua anak berusia 34 tahun, membantah ia melakukan Kristenisasi di Iran. Ia mengaku kembali ke tanah kelahirannya untuk membantu membangun sebuah panti asuhan. Pihak berwenang menariknya dari bus pada Agustus 2012 lalu dan melemparkannya ke Penjara Evin di Teheran.
Dalam dakwaannya, Abedini dituding merongrong pemerintah Iran dengan menciptakan jaringan gereja dan bahwa ia mencoba untuk mempengaruhi pemuda Iran menjauh dari Islam. Rubio dan pendukung Abedini percaya aparat Iran sudah membidiknya dari tahun 2000 ketika dia pindah agama dan keterlibatannya beberapa tahun yang lalu dengan kelompok gereja-gereja di Iran.
Sesuai hukum Iran, Abedini hanya mungkin bebas dengan pemberian grasi dari dewan ulama negeri itu. Hillary Clinton dikritik oleh pendukung Abedini tidak berbuat banyak untuk membebaskannya meskipun AS tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Iran sejak revolusi tahun 1979.
REUTERS | TRIP B
Berita Terpopuler Lainnya:
Status BBM Wanda Hamidah Sebelum Diciduk BNN
Tersandung Narkoba, Wanda Membela Diri di Facebook
Alasan BNN Masih Tahan Raffi dan Wanda
Begini Efek Narkoba yang Dipakai Raffi Ahmad
Raffi Ahmad Dapat Narkoba dari Kampung Ambon?