TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen perusahaan PT Bank Mandiri Tbk, PT Pos Indonesia, dan PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) menandatangani kesepahaman untuk membentuk bank joint venture. “Perusahaan joint venture-nya itu nanti Bank Sinar Harapan Bali (anak usaha Bank Mandiri),” kata Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, seusai penandatanganan nota kesepahaman di Kementerian BUMN, Kamis, 31 Januari 2013. "Jadi, nanti di situ rencananya ada kepemilikan Pos dan Taspen."
Zulkifli menjelaskan Bank Mandiri akan melepas sekitar 40 persen saham Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) yang dimiliki. Saat ini Mandiri memiliki saham sebanyak 162,92 juta lembar saham di BSHB atau porsinya mencapai 81,46 persen. “Mengenai porsinya akan dirundingkan dan ditetapkan ke depan. Tapi rencananya kita masih mayoritas,” katanya.
Dengan masuknya Pos dan Taspen di Bank Sinar Harapan Bali, menurut Zulkifli, bank tersebut akan dapat memperluas ruang lingkup kerjanya. “Seperti yang tadinya di Bali, menjadi seluruh Indonesia. Yang tadinya kredit mikro, nanti masuk financial inclusion lebih luas,” ucapnya.
Namun, ia enggan menyampaikan besar setoran modal yang akan diberikan masing-masing perusahaan BUMN tersebut beserta perkiraan keuntungan yang didapat dengan joint venture tersebut. “Pasti ada keuntungan, tapi tidak bisa kita share. Yang pasti menguntungkan semua pihak.”
Direktur Utama PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana, mengatakan kerja sama tersebut merupakan bagian dari optimalisasi infrastruktur yang dimiliki perseroan. Hingga kini Pos Indonesia memiliki 3.702 kantor pos online dari 3.800 kantor cabang.
Selain itu, juga ada lebih dari 1.380 agen pos di seluruh Indonesia yang online. “Diharapkan dengan kerja sama ini nasabah PT Pos Indonesia yang tersebar hingga ke pelosok mendapatkan layanan produk dan jasa perbankan yang lebih optimal.”
Direktur Utama PT Taspen, Agus Haryanto, optimistis BSHB akan mampu meningkatkan pertanggungjawaban pembayaran pensiun yang dilakukan oleh mitra kerja pembayar pensiun.
Di lain pihak, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan dia mengapresiasi pembentukan bank ini. “Untuk bisnisnya, Kementerian menyerahkan kepada tiga pihak tadi karena tidak mungkin Kementerian bisa ikut campur.”
Rencananya, Bank Mandiri akan memiliki saham BSHB dengan porsi paling besar mencapai 53,52 persen. Sisanya masing-masing sebesar 20,2 persen saham digenggam oleh PT Pos dan PT Taspen. Sedangkan pemegang saham lama memiliki 6,08 persen saham BSHB.
ANANDA PUTRI