TEMPO.CO, Kupang - Ratusan penumpang Batavia Air tujuan ke berbagai daerah di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), telantar. Mereka mencoba mencari informasi tentang kejelasan tiket yang dibeli setelah perusahaan penerbangan itu dinyatakan kolaps.
Pantuan Tempo, Kamis, 31 Januari 2013, ratusan penumpang itu mendatangi kantor Batavia Air di Jalan Sudirman, Kecamatan Kota Raja, guna mencari informasi terkait keberangkatan mereka setelah perusahaan itu dinyatakan kolaps.
Salah satu calon penumpang Batavia Air, Roy Pareira, mengaku telah membeli tiket Batavia Air tujuan Kupang-Jakarta pulang pergi (PP) dengan harga Rp 1.174.000 untuk urusan keluarga. "Saya sudah beli tiket PP ke Kupang-Jakarta. Sekarang bagaimana?" katanya kebingungan.
Roy akan ke Jakarta menggunakan Batavia pada 8 Februari 2013 dan kembali ke Kupang 10 Februari 2013. Roy mengaku telah mencoba menghubungi call service untuk Batavia Air mempertanyakan nasib mereka.
Dia berharap manajemen Batavia Air bisa mengalihkan penerbangan mereka ke maskapai penerbangan lainnya. "Kenapa mereka tidak alihkan saja kami ke penerbangan lain," katanya.
Selain Roy, Haji Saleh juga mengalami nasib yang sama. Dia telanjur membeli tiket Batavia Air tujuan Jakarta sebesar Rp 587 ribu. Roy dan Haji Saleh berharap manajemen Batavia Air bisa mengembalikan uang tiket yang telah di beli.
Kantor Batavia Air yang ditutup itu dijaga aparat keamanan Polres Kupang Kota untuk menghindari terjadinya aksi anarkis dari para penumpang. Kapolres Kupang Kota, Ajun Komisaris Besar Tito Basuki, mengatakan pihaknya telah menempatkan sejumlah personel kepolisian di kantor Batavia Air dan Bandara El Tari Kupang.
"Anggota kami sedang berjaga di sana untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Sementara itu, manajemen Batavia Air tidak bisa dikonfirmasi karena kantor Batavia Air di Kupang telah dikosongkan.
YOHANES SEO