TEMPO.CO, Yogyakarta - General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Agus Adriyanto, mengatakan, Batavia Air saat ini memiliki tunggakan sebesar Rp 285 juta untuk membayar biaya sewa ruangan dan parkir pesawat. "Beberapa kewajiban belum diselesaikan Batavia Air. Kami sudah kontak pihak Batavia, namun tidak ada tanggapan," kata dia di Bandara Adisutjipto, Kamis, 31 Januari 2013.
Agus berharap pihak Batavia Air bertanggung jawab dengan memberikan kepastian terhadap nasib para penumpang yang telantar. "Hingga kini belum ada informasi apa pun dari Batavia," kata Agus.
Staf Bandara Adisutjipto, Yaka Sulystia, mengatakan, petugas bandara telah mengamankan semua aset yang disewa Batavia Air, yakni fasilitas kantor, dengan mengunci loket penjualan tiket Batavia Air. "Petugas loket Batavia Air meninggalkan loket sejak Rabu, pukul 21.00 WIB," katanya.
Menurut Yaka, sejak Rabu, pukul 21.00 WIB, kegiatan operasional petugas loket Batavia Air sudah berakhir. Ruangan atau loket yang ditinggalkan itu terlihat berantakan atau tidak beraturan. Loket itu dipasangi keterangan tutup.
Sejumlah penumpang dan calon penumpang Batavia Air terlihat mendatangi loket sejak Kamis pagi. Namun, mereka hanya menelan kekecewaan karena tidak ada kepastian pengembalian uang tiket dari Batavia.
Petugas bandara telah mendata nama, alamat, dan nomor penerbangan sesuai yang tertera pada tiket penumpang. Hingga kini, pihak bandara juga belum mendapat kepastian informasi dari Batavia Air.
SHINTA MAHARANI