TEMPO.CO, Semarang - Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di daerah diminta tak terprovokasi dengan pencoretan papan nama seperti yang terjadi di kantor sekretariat cabang partainya di Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Hal ini disampaikan oleh Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Jawa Tengah, Fikri Faqih, saat menyampaikan sikapnya pada Jumat, 1 Februari 2013 kemarin. "Saya minta kader tak terprovokasi. Masyarakat juga tidak terpengaruh," ujar Faqih kemarin.
Menurut dia, pencoretan papan nama kantor DPC PKS di Genuk, Kota Semarang, kemarin juga terjadi di daerah lain di sekitar Yogyakarta, seperti Prambanan, Klaten. "Namun, yang membedakan dalam bentuk spanduk, bukan coretan," ujar Faqih menambahkan.
Ia tak memungkiri pencoretan tersebut terkait kasus yang menimpa presiden partainya, Lutfi Hasan Ishaaq, dengan tuduhan mendapat suap dari importir sapi. Dengan begitu, Faqih menilai kasus yang dialami presiden partainya itu tak menyurutkan pengurus lain, termasuk di daerah untuk melanjutkan kerja partai secara baik sesuai dengan motto partainya: bersih, peduli, dan profesional.
Faqih menilai tudingan terhadap Lutfi Hasan masih dalam proses dan harus dihadapi secara profesional. Faqih juga meminta agar program kegiatan partai, seperti bakti sosial dan pengajian, terus dilakukan. "Kami tetap mendukung KPK sesuai dengan kewenangannya," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kota Semarang, Agung Budi Margono, mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian terkait dengan pencoretan papan nama sekretariat kantor DPC PKS Kecamatan Genuk. "Hanya koordinasi. Kami tak meminta kepolisian untuk mengusut," ujar Agung.
Sikap yang dialakukan ini sebagai komitmen tak mau membebani polisi dan memperuncing suasana. Ia menyayangkan adanya pencoretan papan nama sekretariat DPC partainya yang dinilai jauh dari nilai budaya dan saling menghormati.
Agung juga mengaku suara partainya tak terpengaruh oleh kasus yang menimpa Presiden Partai Keadilan Sejahtera di pusat. Menurut dia, masyarakat Semarang telah melihat siapa yang bekerja, bukan pencitraan. "Kami buktikan siapa yang paling banyak bekerja," katanya.
Dalam konferensi pers kemarin, pengurus PKS Kota Semarang menujukkan papan nama DPC PKS, Kecamatan Genuk yang telah dicoret dengan cat semprot bertuliskan "Sapi". Tulisan tersebut sangat besar sehingga menutup sebagian tulisan asli papan sekretariat yang sebelumnya dipasang di kantor partai yang berada di wilayah Kelurahan Bangetayu.
EDI FAISOL
Berita Terpopuler:
Sebut Suap Daging Musibah, Tifatul Dikecam
Marzuki Alie: Luthfi Hasan Itu yang Mana, Ya?
Apa Bukti Luthfi Hasan Terlibat? Ini Jawaban KPK
Kata Tifatul Sembiring soal Ahmad Fathanah
Ketua PBNU Doakan Suswono Selamat dari KPK