TEMPO.CO, Jakarta - Rokok elektrik banyak beredar di masyarakat Indonesia sebagai pengganti rokok biasa. Rokok elektrik tidak mengeluarkan asap pembakaran dan tidak meninggalkan bau menyengat. Rokok elektrik juga diklaim lebih sehat dan lebih nyaman dibandingkan dengan rokok biasa. Benarkah?
Ternyata kabar bahwa rokok tersebut lebih sehat dan lebih aman dibandingkan dengan rokok biasa itu tidak benar. Rokok elektrik ini juga memiliki nikotin yang sama beracunnya dengan rokok biasa.
Guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Profesor Hasbullah Thabrany, menegaskan bahwa rokok elektronik sama bahayanya dengan rokok biasa. Rokok dalam bentuk apa pun sejauh memiliki nikotin tetap saja bersifat adiktif dan berbahaya bagi kesehatan.
Asosiasi Paru Kanada (The Canadian Lung Association) mengumumkan hasil sebuah penelitian yang menegaskan bahwa dampak rokok elektronik sama bahayanya dengan rokok biasa. "Jangan tertipu oleh iklan perangkat elektronik ini. Sebab, rokok elektronik berpotensi merusak paru dan sama sekali tidak terbukti dapat menjadi solusi bagi orang yang ingin berhenti merokok,” ucap Margaret Benhardt-Lowdon, juru bicara Assosiasi Paru Kanada.
CHETA NILAWATY | GRETA PIKE