Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Manusia dan Hewan Senang Dibelai?

image-gnews
scx.hu
scx.hu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta--Para ilmuwan percaya bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan penyebab mengapa kita menyukai sentuhan lembut. Sebuah studi baru mengklaim bahwa mereka berhasil mengisolasi sel-sel indera di kulit yang merespon belaian lembut.

Manusia dan juga hewan sosial seperti kucing tampak selalu menyukai belaian. Namun hingga kini sirkuit saraf yang mendasari sensasi itu masih menjadi misteri. Kulit adalah organ terbesar sensorik manusia yang membantu membedakan kontak menyenangkan seperti belaian maupun sensasi negatif seperti cubitan dan luka bakar.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa sensasi ini dibawa ke otak oleh berbagai jenis neuron sensorik yang memiliki ujung saraf di kulit. Hanya beberapa jenis neuron telah teridentifikasi. Sebagian besar dari penelitian itu mendeteksi rangsangan yang menyakitkan.

Ahli biologi di Institut Teknologi California mendeteksi neuron sensorik kulit yang bereaksi terhadap stimulus menyenangkan pada tikus. "Kami sudah tahu banyak tentang neuron yang mendeteksi rasa sakit. Tapi kini, kami sedikit lebih tahu tentang identitas neuron yang membuat kita merasa lebih baik saat distimulasi," kata pemimpin peneliti David Anderson dari Seymour Benzer Professor of Biology di Caltech.

Umumnya, jauh lebih mudah mempelajari sensasi menyakitkan karena hewan telah berevolusi menjadi lebih peka terhadap sensai negatif itu. Untuk melakukan ini, para peneliti membesarkan tikus yang telah dimodifikasi secara genetik dengan penanda molekul fluorescent. Penanda ini melekat pada neuron yang akan menyala ketika sel-sel tertentu diaktifkan.

Pada suatu waktu rangsangan diterapkan ke satu daerah kecil di tubuh hewan, mereka menemukan bahwa neuron tertentu akan menyala ketika dibelai. Tetapi tim peneliti tidak yakin apakah stimulus membelai yang mereka berikan kepada tikus itu menyenangkan untuk hewan ini. "Sebagai ilmuwan kami tidak bisa hanya berasumsi bahwa sesuatu yang terlihat baik untuk kita, juga baik untuk binatang," ujar Profesor Anderson.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk membuktikan hal ini, para peneliti membangun sebuah labirin dengan 3 ruangan yang berbeda. Tikus dapat membedakan ruangan itu melalui bau, penglihatan dan sentuhan.

Di ruangan kiri, tikus menerima suntikan obat yang selektif mengaktifkan neuron dengan perlakuan belaian. Sedangkan ruangan sebelah kanan, tikus menerima suntikan kontrol saline tanpa perlakuan. Setelah beberapa sesi di setiap ruangan, tikus kemudian ditempatkan di ruang tengah dengan pintu terbuka. Sehingga tikus dapat memilih kamar kanan atau kiri yang mereka sukai. Tampaknya tikus lebih menyukai ruangan dengan perlakuan pijat belaian itu. Buka wawasan dan simak artikel iptek di sini.

DAILY MAIL | ISMI WAHID

Baca juga:
Bos Google: Hacker Paling Canggih ada di Cina

Ilmuwan Prediksi Lumpur Lapindo Berkurang di 2017

ITB Gelar Kompetisi Teknologi Mfest

Blackberry Baru Mirip iPhone?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia