TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik tiba-tiba menghentikan konferensi pers mengenai renegosiasi kontrak karya untuk menjelaskan kondisi Partai Demokrat. Sejumlah investor asing dari Eramet Nickel yang menghadiri penandatanganan Berita Acara Kemajuan Renegosiasi Kontrak dengan PT Weda Bay Nickel juga "diusir" tanpa penjelasan dari Kantor Kementerian ESDM, Senin, 4 Februari 2013.
Menteri Jero tiba di Kementerian ESDM sekitar pukul 11.00 ketika konferensi pers mengenai perkembangan renegosiasi kontrak karya dengan Weda Bay Nickel yang digelar Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo berlangsung. Jero kemudian memasuki ruangan dan menyalami rombongan investor yang terdiri dari Alain Giraud, Presiden Direktur WBN, Deputi CEO Eramet Nickel Bertrand Madelin, dan Chief Financial Officer Eramet Nickel Jean-Didier Dujardin selama sekitar 1 menit.
"Mereka (Weda Bay Nickel) sudah tidak diperlukan lagi kan?" kata Jero sambil menyalami para investor.
Weda Bay Nickel adalah anak perusahaan Eramet Nickel asal Prancis yang beroperasi di Indonesia. Setelah bersalaman di depan wartawan dan diberi pesan oleh Jero Wacik untuk membangun kawasan timur Indonesia, para investor pergi meninggalkan lobi Kementerian tanpa didampingi satu pun petinggi Kementerian ESDM .
Dirjen Mineral dan Batu Bara Thamrin Sihite langsung berbelok ke ruang tunggu, sementara Wakil Menteri Susilo Siswoutomo disuruh Jero kembali ke kantornya. "Kamu jangan ikut, ini urusan politik," kata Jero kepada Susilo.
Meski mengaku waktu dan tempatnya kurang tepat, mantan Menteri Pariwisata ini tetap melanjutkan konferensi persnya mengenai Partai Demokrat. Alasan Jero, dia merasa tak enak jika menghindari wartawan yang sudah ramai di Kementerian ESDM. "Nanti kalau saya menghindar, salah lagi saya," kata Jero.
BERNADETTE CHRISTINA