TEMPO.CO, Havana — Untuk pertama kalinya setelah tiga tahun absen dari hadapan publik, bekas pemimpin Kuba, Fidel Castro, muncul dalam pemungutan suara di ibu kota Havana, Ahad waktu setempat. Meskipun tampak lemah, pria 86 tahun itu menyempatkan untuk berbincang-bincang dengan masyarakat dan wartawan Kuba selama satu jam penuh.
“Rakyat Kuba adalah revolusioner sejati. Mereka telah berkorban banyak. Lima puluh tahun blokade internasional dan mereka tidak menyerah,” kata Castro dengan suara pelan. Kunjungan ke tempat pemungutan suara itu dimanfaatkan Castor untuk berbincang bincang tentang banyak hal, termasuk reformasi ekonomi integrasi Amerika Latin, hingga kondisi kesehatan Presiden Venezuela Hugo Chavez.
Selama tiga pemilu terakhir, Castro terpaksa memberikan suara dari rumah setelah jatuh sakit pada 2006. Ia kemudian menyerahkan tampuk kepemimpinan Kuba kepada saudaranya, Raul, dua tahun kemudian.
Rakyat Kuba memilih 612 kader Partai Komunis untuk menduduki jabatan di parlemen nasional dan 1.000 kader lainnya untuk menempati parlemen provinsi. Sekitar 95 persen pemilik suara Kuba yang berjumlah 8,7 juta diperkirakan akan memilih.
THE GUARDIAN | SITA PLANASARI AQUADINI
Baca juga:
Wartawati Malaysia Tewas di Lebanon
Bom Bunuh Diri di Markas Polisi, 33 Tewas
Korsel Waspadai Tes Nuklir Ketiga Korut
Kelompok Kiri Turki Serang Kedubes AS