TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang melanda Bekasi, Jawa Barat, pagi ini menyebabkan pasokan air baku dari Perum Jasa Tirta (PJT) II anjlok. Akibatnya, pelayanan air bersih Aetra bagi seluruh pelanggan DKI Jakarta terganggu sejak dinihari tadi. "Pasokan air berkurang hampir 68-70 persen dari pasokan normal 5200 liter per detik sejak pukul 03.00 dinihari tadi," ujar Corporate Communication Manager Aetra, Rika Anjulika, Selasa, 5 Februari 2013.
Curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Bekasi menyebabkan volume Kali Bekasi yang selama ini membawa pasokan air baku perusahaan kembali tumpah. Kejadian ini merupakan yang ketiga kali dalam sebulan terakhir setelah sebelumnya terjadi saat banjir besar 17 Januari lalu. "Melihat curah hujan, mungkin ke depannya masih tetap ada limpahan lagi."
Selain itu, proyek cifon dari Kementerian Pekerjaan Umum di sekitar bendungan Kali Bekasi yang direncanakan selesai akhir Desember 2012 itu banyak memakan lebar kali hingga 80 persen. Awalnya, kata Rika, proyek memakan sekitar 60 meter lebar kali. Namun sekarang, lebar Kali Bekasi hanya tinggal 20 meter saja.
Menyusutnya lebar kali ini mengakibatkan pasokan bahan baku air bersih untuk Jakarta berkurang drastis. Sedangkan limpahan air banjir yang berlebih di sekitar Kali Bekasi terpaksa dialirkan ke laut untuk menghindari banjir di wilayah sekitar. "Kalau tidak dibuang jelas membuat banjir permukiman," kata Rika.
Untuk mengatasi masalah ini, Aetra berusaha menambah air baku setiap empat jam hingga normal. Rika berharap pelanggan memaklumi adanya gangguan ini yang diakibatkan musibah banjir kali Bekasi. "Sulit diprediksi karena ini musibah alam."
Sambil menunggu pelayanan optimal, perusahaan telah menyiagakan tangki air yang digunakan sarana umum seperti rumah sakit dan tempat pengungsian korban banjir. "Pelanggan yang membutuhkan layanan pengiriman mobil tangki air, dapat dikoordinasikan melalui RT, RW, atau Kelurahan setempat."
JAYADI SUPRIADIN