TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta pada pertengahan Januari lalu meresmikan Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M.
Jalan layang sepanjang 5,1 kilometer ini diharapkan mampu memecah kemacetan di Jalan Prapanca hingga Antasari atau sebaliknya. Lantas bagaimana kondisinya saat ini?
Tempo menemukan kondisi jalanan yang mulai kasar atau rusak sehingga kendaraan seperti berguncang. Bahkan dibeberapa titik ada lubang. Sopir taksi yang melewati jalan itu mengatakan rusaknya jalan mulai terasa sejak musim hujan.
Selain jalan rusak, masih ada menemukan sisa-sisa pembangunan seperti gundakan pasir dan alat angkutnya yang masih tercecer di pinggir jalan. Ppanduk penanda batas kecepatan juga dibiarkan terlepas.
Lampu penerangan jalan sudah berfungsi dengan baik. Begitu pula dengan rambu tanda batas kecepatan dan belok. Sayang jumlahnya masih minim. Hanya ada dua tanda batas kecepatan dan delapan tanda belok di jalur Blok M-Antasari maupun sebaliknya.
Selain itu belum ada cat di pembatas jalan. Sehingga pengendara diminta waspada ketika melaju. Meski kecepatan yang disarankan hanya 40 kilometer per jam.
Memasuki kilometer 4 dari arah Blok M menuju Antasari pengendara akan disambut dengan kemacetan sepanjang satu kilometer lebih. Kemacetan ini akibat putaran balik di Jalan Antasari sehingga mobil harus mengantre untuk lewat. Sedangkan arah sebaliknya relatif lancar.
Untuk lalu-lintas kendaraan di sepanjang jalan Prapanca atau di bawah jalan layang masih terbilang padat. Hanya saja tidak separah ketika belum ada jalan layang tersebut. Kendaraan yang lewat bawah ini kebanyakan menuju Blok A-Fatmawati atau Kemang-Mampang Prapatan.
SYAILENDRA
Berita terpopuler lainnya:
Dicekal Bersama Luthfi Hasan, Elda Devianne Lenyap
Harga Land Cruiser Luthfi Hasan Hampir Rp 1 Miliar
Ibas Jadi Ketua Umum? Ketua Fraksi Demokrat Diam
Skandal Besar Sepak Bola Eropa Terungkap