TEMPO.CO, Depok - Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail pesimistis dengan rencana Kementerian Pekerjaan Umum yang hendak membangun bendungan atau waduk di Cimanggis, Depok, untuk mencegah banjir di Jakarta. "Secara praktis, bendungan di Depok itu tidak efektif. Malah akan menimbulkan gejolak sosial baru. Bagi saya, tak ada wilayah yang mencukupi untuk menahan air itu," kata Nur Mahmudi di Balai Kota Depok, Jumat, 8 Februari 2013.
Menurut dia, sampai saat ini rencana pembuatan bendungan di Cimanggis, Depok, itu belum dibicarakan secara langsung oleh Kementerian. Ia menilai pemerintah pusat harus mengkaji kembali tujuan dan fungsi rencana tersebut secara matang. Jangan sampai justru menimbulkan dampak yang lebih buruk. Di antaranya, seberapa luas bendungan yang direncanakan dan seberapa banyak genangan airnya.
Menurut dia, cara untuk mengatasi banjir malah ada pada situ-situ yang harus ditingkatkan fungsinya sehingga menambah kapasitas resapan air serta membuat teknik serapan air bawah tanah yang multidisiplin. Selain itu, harus ada pengaturan drainase yang lebih optimal. "Soal bendungan bukan masalah setuju atau tak setuju, ini enggak akan efektif," kata Nur Mahmudi.
Pengamat lingkungan dari Universitas Indonesia Tarsun Waryono tidak sependapat dengan Wali Kota Depok. Menurut dia, jika tidak dibuat bendungan, maka harus tersedia lahan untuk ruang terbuka hijau yang luas. "Berarti ada bangunan yang dibongkar, tapi itu kan tidak mungkin," katanya. Wali kota harus memikirkan manfaat jangka panjangnya. "Lihat manfaatnya untuk rakyat."
Pembangunan bendungan air, kata Tarsun, sangat diperlukan untuk mengantisipasi banjir di Depok dan Jakarta. Banjir yang terjadi disebabkan debit air hujan yang mencapai 900 juta kubik. Karena tak tertampung maka terjadilah banjir. "Untuk itu perlu ada bendungan. Air sebesar itu harus dimanfaatkan dengan baik. Misalnya, dengan membuat perusahaan daerah air minum (PDAM)," kata Tarsun.
Tarsun juga mengatakan, banjir yang terjadi saat ini tidak dapat diatasi secara lingkungan. Pasalnya, 85 persen lahan daerah penyangga Ibu Kota Jakarta sudah tertutup bangunan. Padahal, kebutuhan untuk ruang terbuka hijau minimal 35 persen. "Harus dibuat sodetan, kemudian air hujan ditampung di bendungan. Air itulah yang dimanfaatkan untuk konsumsi air bersih. Jadi, jangan pendek akal untuk hal ini," katanya.
Pembuatan waduk ini berawal dari pernyataan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Depok, Misbahul Munir. Kementerian Pekerjaan Umum akan membuat waduk di Cimanggis, Depok dan Ciawi, Bogor dari dana APBN. Untuk pembangunan itu, Pemerintah Kota Depok hanya menyiapkan lahannya saja.
ILHAM TIRTA
Berita lain:
Inilah Pernikahan Terawet di Dunia
Wanita Ini Menyelundupkan Narkoba melalui Ciuman
Siswi 12 Tahun Melahirkan Anak Kembar
Burung Ini Bertelur di Usia 62 Tahun