TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2013 ini telah menetapkan kuota mengantarpulaukan sapi sebanyak 50 ribu ekor ke Pulau Jawa dan Kalimantan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan daging nasional, karena sering terjadi kelangkaan.
"Khusus sapi, kami akan antarpulaukan sebanyak 50 ribu ekor. Sekaligus bisa menekan harga daging secara nasional," kata Kepala Dinas Peternakan NTT, Semuel Rebo, Ahad, 10 Februari 2013.
Menurut dia, pemerintah juga telah menetapkan kuota pengantarpulauan kerbau sebanyak 7.000 ekor dan kuda 5.000 ekor. Selama ini, menurut dia, NTT menjadi salah satu pemasok kebutuhan daging bagi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Kalimantan Timur. "Lima tahun terakhir sudah sekitar 75 persen sapi dari NTT dikirim ke Kalimantan Timur," katanya.
Jumlah hewan ternak yang diantarpulaukan itu, katanya, masih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan secara nasional. "Meski begitu, NTT masih konsisten menjadi salah satu daerah pemasok kebutuhan daging," katanya.
Populasi ternak sapi di NTT, ia menambahkan, saat ini sebanyak 813.000 ekor. Dari jumlah ini, sapi betina sebanyak 552.000 ekor atau 68 persen dan sisanya sapi jantan sebanyak 261.000 ekor.
Sedangkan populasi ternak lain, seperti kerbau sebanyak 150.357 ekor, kuda 120.173 ekor, kambing 544.829 ekor, domba 61.613 ekor, dan babi sebanyak 1.615.487.
YOHANES SEO