TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Marzuki Alie mengatakan partainya tak mau berprasangka buruk atas ketidakhadiran Ketua Umum Anas Urbaningrum dalam rapat Majelis Tinggi dan para ketua Dewan Pimpinan Daerah Demokrat tadi malam di Cikeas.
“Informasinya dia sakit, ya kami percaya saja yang bersangkutan sakit,” kata Marzuki di ruang kerjanya, Senin, 11 Februari 2013.
Menurut Marzuki, ketidakhadiran Anas dalam pertemuan tadi malam tak mempengaruhi agenda penyelamatan partai yang dilakukan Majelis Tinggi. Meski tak hadir, sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi, Anas ikut menyepakati kesepakatan yang dibacakan tadi malam. Kesepakatan dirumuskan dalam rapat Majelis Tinggi yang digelar Jumat malam dan dihadiri Anas.
Salah satu isi pertemuan antara Majelis Tinggi dan ketua dewan perwakilan daerah tadi malam adalah penandatanganan pakta integritas oleh seluruh pengurus dan anggota legislatif dari Demokrat. Pakta itu berisi komitmen seluruh kader untuk menegakkan politik yang cerdas, bersih dan santun.
Pakta itu melarang kader Demokrat terlibat dalam permainan APBN dan APBD. Pakta juga menyatakan setiap kader siap mundur dari kepengurusan partai bila ditetapkan sebagai tersangka.
Marzuki menjelaskan, upaya penyelamatan yang dilakukan Majelis Tinggi sama sekali tak bermaksud menyudutkan atau malah melengserkan Anas. Majelis Tinggi hanya ingin agar beban pembenahan partai tak hanya bertumpu pada Anas. Apalagi selama ini publik sering menyudutkan Anas terlibat dalam kasus korupsi sehingga enggan memilih Demokrat.
Penyelamatan partai ala Majelis Tinggi ini, kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu, justru dilakukan untuk merespons keresahan yang meluas di masyarakat. “Supaya tidak terjadi pembenaran bahwa kami hanya diam.” Penandatangan pakta integritas merupakan komitmen antikorupsi.
IRA GUSLINA SUFA