TEMPO.CO, Jakarta -PT Pertamina Gas mencatat kinerja keuangan di atas rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2012. “Pencapaian kinerja keuangan kami cukup baik pada 2012 lalu,” kata Direktur utama PT Pertamina Gas, Gunung Sardjono Hadi, di kantor Pusat PT Pertamina, Rabu, 13 februari 2013.
Dari data Pertamina Gas, anak usaha PT pertamina tersebut mencatat pendapatan sebesar Rp 3,337 triliun pada 2012. Angka tersebut lebih tinggi dari RKAP sebesar Rp 3,88 triliun. Sedangkan laba usaha mencapai Rp 1,460 triliun, lebih tinggi dari RKAP sebesar 1,345 triliun.
“Laba bersih kami juga tercatat di atas RKAP Pertamina Gas,” kata Gunung. Ia mengatakan, Pertamina Gas berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,213 triliun, lebih besar dari target RKAP sebanyak Rp 1,012 triliun.
Pencapaian tersebut, kata Agung, tidak terlepas dari usaha Pertamina Gas menjadi perusahaan bertaraf internasional. Pertamina Gas terus berusaha menjadi perusahaan skala internasional dengan memenuhi empat indikator untuk menjadi perusahaan berstandar internasional.
Keempat faktor tersebut, yaitu, financial exellence, operating excellence, HSE exellence, dan HRD excellence. Untuk financial excellence, kata Gunung, Pertamina Gas telah berhasil membuat profit per kapita pegawainya diatas US$ 250 ribu. Ia mencatat, profit per kapita pegawai Pertamina saat ini telah mencapai US$ 406 ribu atau jauh di atas minimum profit per kapita perusahaan bertaraf internasional.
Syarat kedua, kata gunung, adalah operating excellence, yaitu peralatan yang digunakan sudah harus mutakhir. Yakni dengan menerapkan Pipeline Integrity Management System, Gas Management System, dan Asset Integrity Management. “Seluruh sistem itu sudah mulai kami lakukan dan targetnya, pada 2015 kami telah memenuhi seluruh standar sistem tersebut.”
Syarat ketiga, selanjutnya, SHE Excellence, yaitu mengenai standarisasi tingkat internasional seperti ISRS 7, ISO 14001, OHSAS 18001. Agung mengatakan seluruh standar tersebut sedang diusahakan untuk dipenuhi. Targetnya, Pertamina telah mengantongi standarisasi tersebut pada 2015.
Sedangkan syarat keempat adalah sumber daya manusia. “Kami sudah melampaui syarat ini. Pertamina Gas selalu menyerap tenaga potensial demi mewujudkan etos kerja untuk mencapai target usaha,” kata Gunung.
RAFIKA AULIA