TEMPO.CO, Pontianak - Penentangan terhadap perayaan hari kasih sayang atau Valentine Day dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dilakukan Jaringan Muslimah Daerah Kalimantan Barat yang membagikan 500 jilbab sebagai bentuk penentangan peringatan Hari Valentine.
Nada Dewi, juru bicara jaringan itu mengatakan, aksi pembagian jilbab tersebut sekaligus mengajak muslimah di Kalimantan Barat untuk menutup aurat dengan menggunakan jilbab. "Pada dasarnya, di dalam ajaran Islam tidak ada peringatan Valentine," katanya, seusai kegiatan pembagian jilbab di Bundaran Tugu Digulis, Jalan A Yani, Pontianak, Rabu 14 Februari 2013.
Gerakan seruan menutup aurat ini, kata Nada, dilakukan serentak oleh jaringan muslimah di Indonesia."Ada sekitar 700 helai jilbab yang berhasil kami himpun dari berbagai donatur," kata dia. Tak hanya itu, selama dua minggu sebelum aksi ini mereka berhasil mengumpulkan uang tunai sebanyakRp 2 juta lebih, yang nantinya akan dibelikan sejumlah jilbab.
Pembagian jilbab ini, katanya, tak hanya memanfaatkan momen Valentine Day, tetapi juga ajakan bagi umat Islam lain untuk menggunakan jilbab secara syar'i. Defi Falhum,22 tahun, salah satu masyarakat yang mendapatkan pembagian jilbab memberikan apresiasi positif terhadap gerakan tersebut. "Sepanjang tak memaksa dan tidak mendiskreditkan yang tidak menggunakan jilbab, aksi ini bagus," katanya.
Aksi yang dikawal sekitar dua puluh anggota polisi Sektor Pontianak Selatan, dibantu anggota Polresta Pontianak, berjalan tertib.
ASEANTY PAHLEVI