TEMPO.CO, Singapura - Cinta bisa bermula juga berakhir di mana saja. Termasuk di atas ketinggian 3.500 kaki. Itulah yang terangkum dalam hasil survei Wego, situs pencari dan pembanding informasi perjalanan terkemuka di Asia Pasifik dan Timur Tengah. Survei beberapa waktu lalu ini menemukan banyak kisah cinta terjadi di udara. Mulai dari lamaran, putus cinta, berbaikan, bahkan kru kabin pesawat yang terlibat asmara.
Survei Wego mendapati, acara lamaran di udara merupakan hal yang paling sering ditemui. Bukan sekadar lamaran konservatif, dengan si lelaki berlutut di hadapan calon mempelai, melainkan dengan cara-cara kreatif, mengejutkan, bahkan sangat komikal.
Yang lucu, seorang penumpang melaporkan telah melihat lelaki yang berusaha melamar kekasihnya dengan berdiri di gang antara bangku pesawat. Malang, terjadi turbulensi sehingga pesawat sempat terguncang. Lelaki itu terjerembab ke pangkuan penumpang perempuan tak jauh dari situ. Upaya romantis yang berakhir mengejutkan ini rupanya tak mengecewakan. Si kekasih tetap menerima lamarannya.
Ada juga kisah lamaran yang sukses besar. Seorang lelaki bekerja sama dengan kru kabin pesawat. Seusai makan, seorang pramugari berpura-pura kehilangan cincin tunangan dan sibuk mencari di lantai kabin. Di tengah kehebohan itu, seorang laki-laki menemukan cincin yang "hilang" itu lalu melamar kekasihnya. Saat si pacar menerima, seluruh penumpang dihadiahi sampanye untuk merayakan peristiwa tersebut.
Mengutip pengakuan sejumlah responden survei Wego, usaha "melamar saat terbang" merupakan hal yang bisa diterima seluruh penumpang, apa pun latar belakangnya. Cinta memang melintas batas usia, agama, serta asal usul bangsa. Tidak ada yang terganggu dengan upaya seseorang melamar kekasihnya.
Tentu saja tak semua pengalaman menyenangkan. Seorang responden lelaki melaporkan, ia pernah melihat penumpang lelaki yang duduk di sebelahnya sibuk menggoda pramugari. Kejadian itu berlangsung cukup lama sampai responden Wego tersebut memberitahukan fakta mengagetkan kepada si penumpang yang iseng. Ya, pramugari yang digoda sesungguhnya istri si responden. Bisa ditebak, sisa perjalanan di pesawat terasa lebih panjang bagi si penggoda.
Survei Wego juga menemukan beberapa responden mengaku bertemu belahan jiwa di pesawat. Berawal dengan duduk bersebelahan, lalu berlanjut ke janji pernikahan. Misalnya kisah responden Wego yang satu ini, seorang penumpang lelaki yang terbang ke Filipina. Dia sengaja membawa bunga yang akan diberikan untuk ibunya dan menyimpan bunga tersebut di kompartemen di atas kursi pesawat. Di tengah-tengah perjalanan, si lelaki ingin mengambil sesuatu di kompartemen tersebut. Tanpa sengaja, rangkaian bunga itu terjatuh di pangkuan gadis cantik yang duduk di bawah kompartemen tadi. Mereka pun berkenalan dan tak lama kemudian menikah.
Kisah cinta di udara juga bukan cuma milik penumpang. Seperti dilaporkan responden survei Wego, seorang pilot melamar pramugari, kekasihnya, melalui interkom pesawat. Ah! Indahnya cinta! Happy Valentine!
AGOENG WIJAYA