TEMPO.CO, Surabaya -- Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Timur, Soekarwo, mengatakan tak ada Dewan Pengurus Cabang Demokrat yang menolak menandatangani pakta integritas. Tiga ketua DPC memang belum meneken pakta, yang dibuat Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono itu, karena berhalangan hadir dalam pertemuan di kediamannya, Kamis malam, 14 Februari 2013.
Menurut Soekarwo, Ketua DPC Kabupaten Blitar dan Sidoarjo tidak bisa datang karena umroh. Sedangkan Ketua DPC Lumajang, Syahrazad Masdar, berhalangan karena sedang disibukkan dengan kegiatannya sebagai calon Bupati Lumajang.
Soekarwo membantah ketidakhadiran mereka sebagai bentuk solidaritas kepada Ketua Umum Anas Urbaningrum. "Mereka umroh, gimana rumusannya (bisa dikaitkan dengan) dukung Anas?" kata Soekarwo ditemui di sela-sela kunjungannya ke Rapat Pimpinan Wilayah Dewan Pengurus Wilayah Partai Damai Sejahtera Jawa Timur, Surabaya, Jumat, 15 Februari 2013.
Semalam, Soekarwo mengumpulkan seluruh DPC se-Jawa Timur untuk menandatangani 10 butir pakta integritas. Hal ini, kata dia, dilakukan sebagai upaya menyelamatkan Partai Demokrat setelah pengambilalihan fungsi ketua partai oleh Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono.
Soekarwo mengelak jika pertemuan dengan DPC itu ditujukan untuk menggembosi dukungan kepada Anas. "Tidak ada, tidak ada (tujuan itu)," ujarnya.
Mereka yang belum menandatangani pakta integritas akan diberi waktu hingga Februari 2013 ini. Pihaknya juga masih berkonsultasi apakah penandatanganan hanya diwakili pengurus harian ataukah semua anggota yang jumlahnya bisa mencapai 100 lebih.
Ia juga menjelaskan kepada seluruh DPC bahwa struktur organisasi kepartaian masih tetap. Demikian pula dengan keputusan pengambilalihan yang dilakukan Majelis tinggi. Pertemuan dengan DPC ditujukan untuk koordinasi dan tidak ada yang menolak.
Hasil pertemuan dan juga penandatanganan akan dibawa ke Rapat Pimpinan Nasional pada 17 Februari 2013 mendatang.
AGITA SUKMA LISTYANTI