TEMPO.CO, Jakarta - Pencopotan Anas Effendi dari jabatan Wali Kota Jakarta Selatan mengejutkan kolega dan bawahannya. “Sangat kaget,” kata Sekretaris Kota Jakarta Selatan, Usmayadi, Jumat 15 Februari 2013.
Anas baru satu tahun menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Selatan. Kamis kemarin Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mencopot jabatan Anas dan 19 pejabat eselon II di Satuan Perangkat Kerja Daerah Jakarta. Anas dimutasi sebagai Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DKI. Pegawai yang mengalami mutasi tidak turun jabatan, golongannya tetap sama. Jokowi memberi waktu 6 bulan kepada para pejabat baru untuk menunjukkan kinerjanya.
Ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Usmayadi mengenal Anas sebagai sosok pamong yang tulen. “Dia pamong asli, sudah tahu asam garamnya pamong,” kata dia. Usmayadi tidak mengetahui penyebab Anas dicopot oleh Jokowi. “Pencopotan Anas kewenangan Gubernur DKI,” ujarnya.
Berbeda dengan di provinsi lain, Wali Kota di DKI Jakarta merupakan jabatan karir. “Kalau jabatan karir masa dinas delapan tahun bisa. Tapi hari ini dilantik besok juga bisa diberhentikan,” kata Usmayadi.
Usmayadi menilai mantan bosnya itu selama menjadi Wali Kota Jakarta Selatan tergolong pimpinan yang mengayomi. Tugas dan fungsi dijalankan Anas sesuai aturan. “Tapi nyatanya pimpinan menyalahkan dia.”
Anas hari ini menghadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Selain itu, ia mendatangi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. "Dia tanya salahnya apa. Ya saya bilang enggak ada salah," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 15 Februari 2013. Adapun Anas, ia tidak mau menjawab satu pertanyaan pun saat ditemui usai bertatap muka dengan Ahok. Menggunakan busana sadariyah, Anas hanya berkata "No comment."
SOETANA MONANG HASIBUAN | TRI ARTINING PUTRI