TEMPO.CO, Jakarta - Tim pengacara pesepak bola Diego Michiels menganggap kliennya dijebak hingga akhirnya menjadi terdakwa kasus penganiayaan. Menurut mereka, korban bernama Meff Paripurna yang mengadukan Diego ke polisi sudah mempersiapkan kasus terjadinya perkelahian di Club Domain, Senayan City, Jakarta Pusat, pada awal November 2012.
Meski hingga kini tetap tidak mengetahui alasan di balik peristiwa yang menimpanya, Diego mengakui kemungkinan ada pihak-pihak tertentu yang tak menyukai dirinya. "Saya punya banyak musuh di Jakarta. Pertama, karena saya pindah dari Indonesia Super League (ISL) ke Indonesia Premier League (IPL)," kata dia kepada Tempo, Kamis, 11 Februari 2013.
Menurut Diego, sejak saat itulah ia mulai menyadari memiliki banyak "musuh". Orang-orang di sekitarnya mulai banyak membicarakan tentang kepindahannya. Kabar buruk pun terus merebak dan sesekali ada saja yang mulai mencari gara-gara dengannya.
"Ini bukan yang pertama, sudah sering. Kadang-kadang orang berusaha untuk berkelahi dengan saya," kata dia.
Padahal, menurut pria kelahiran Deventer, Belanda, ini tak ada niat lain terkait dengan pilihannya pindah ke IPL. Yang ia pikirkan saat itu hanyalah keinginan bermain sebaik mungkin untuk mengharumkan nama Indonesia. "Saya ke IPL bukan karena apa-apa, tapi untuk menjadi bagian timnas. Bukan karena klub, pemilik, apalagi uang. Saya hanya mencoba bermain yang terbaik untuk negeri ini, membuat bangga Indonesia," ujarnya.
Selain urusan bola, kata dia, ada alasan lain yang membuat orang semakin tak menyukainya dan musuhnya pun bertambah. Karena, ia menjadi kekasih artis cantik Nikita Willy. Setengah bercanda Diego berucap, "Ketika saya berpacaran dengan Nikita, banyak orang membenci saya. Mungkin 50 persen orang Jakarta benci saya," kata pemain bek kiri timnas ini sambil tertawa.
MUNAWWAROH
Berita Lain:
Nicole Kidman Tolak Sebut 'Negro' Walau dalam Film
Nikita Willy Janji Susah Senang Bersama Diego
Pacari Nikita, Diego Dibenci Orang Jakarta
Masuk Islam, Diego Michiels Dipanggil Bang Mat