TEMPO.CO, Jakarta--Ganja sintetis yang sudah diketahui menyebabkan sejumlah efek samping yang serius pada pengguna, kini ditemukan telah menyebabkan kerusakan ginjal. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, Amerika Serikat, tahun lalu 16 orang di enam negara mengalami kerusakan ginjal serius setelah merokok ganja sintesis itu.
Hampir semua individu yang terkena adalah laki-laki muda usia 15 sampai 33 tahun. Gejalanya adalah mual hebat, muntah dan sakit perut atau punggung yang merupakan gejala kerusakan ginjal. Semua pasien ternyata memiliki tingkat keratinin yang tinggi dalam darah, produk pecahan yang dikeluarkan tubuh oleh ginjal.
Ganja sintetis adalah campuran rempah-rempah dan bahan kimia tambahan yang biasa digunakan untuk merokok. Menurut National Institute of Drug Abuse sejumlah nama dari ganja sintetis ini adalah K2, Spice maupun gulma palsu. Produk ini dinyatakan ilegal di Amerika Serikat pada Juli 2012.
Ganja sintetis bekerja pada reseptor otak yang sama seperti ganja alami. Tetapi cenderung menyebabkan halusinasi dan masalah jantung. Ganja sintetis juga dikaitkan dengan peningkatan resiko kejang.
Para peneliti tidak yakin apa yang menyebabkan kerusakan ginjal itu. Tetapi analisis lima sampel rokok ganja sintetis mengandung senyawa yang disebut XLR-11. Senyawa tersebut baru-baru ini telah ditemukan dalam produk ganja sintetis dan mungkin bertanggungjawab atas kerusakan ginjal. Simak berita iptek lainnya di sini.
LIVE SCIENCE | ISMI WAHID
Baca juga:
EDISI KHUSUS AYAM KAMPUS
Kecepatan Meteor yang Jatuh di Rusia 54.000 Km/Jam
Meteor Rusia Ternyata Jatuh di Danau
Begini Proses Ledakan Meteor di Rusia
Ledakan Meteor Rusia Terbesar dalam 100 Tahun