TEMPO.CO , Jakarta - Vaksin tentunya biasa diberikan kepada orang agar orang tersebut mendapat kekebalan tubuh lebih baik. Sehingga dengan pemberian vaksinasi, tubuh akan lebih kebal dari ancaman kuman dan penyakit yang berada di lingkungan sekitar.
Namun melakukan vaksinasi tidak dianjurkan dilakukan untuk ibu hamil. "Kami tidak rekomendasi ibu hamil untuk diberi vaksin," kata pakar alergi Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Iris Rengganis SpPD pada Kamis 14 Februari 2013.
Menurut Iris, hal itu karena sampai saat ini belum pernah ada penelitian apakah ibu hamil akan aman setelah diberikan vaksin atau tidak. Sehingga agar lebih aman, sebaiknya ibu hamil tidak diberikan vaksin apapun. "Selama ini belum ada penelitiannya. Karena kurang manusiawi melakukan penelitian pada ibu hamil," kata Iris.
Memberikan vaksin kepada ibu hamil, dikhawatirkan bayi yang dikandung oleh sang ibu akan mengalami cacat fisik atau mental. "Beri vaksin itu kan memasukkan kuman ke tubuh agar jadi antibodi. Takutnya pada ibu hamil, anaknya cacat," kata Iris.
Walau tidak merekomendasikan vaksin pada ibu hamil, wanita berkerudung ini mengatakan pernah ada kasus, seorang ibu menggunakan vaksin. Ibu itu terlanjur menggunakannya karena belum tahu bahwa dia ternyata sudah hamil beberapa pekan. Saat melahirkan bayi itu pun ternyata sehat tanpa mengalami kecacatan apapun. Namun tetap saja, saran memberikan vaksin belum direkomendasikan oleh Iris karena belum didukung bukti yang kuat.
MITRA TARIGAN
Berita Terpopuler Lainnya
Pengakuan Kolega Maharani Suciyono: 60 Juta/Bulan!
Wawancara Mucikari Ayam Kampus
Tujuh Partai Bergabung dengan PAN
Isak Tangis Warnai Ulang Tahun Raffi Ahmad
Sebab Meteor Rusia Tak Terdeteksi
Anas : Pidato SBY Sudah Jelas Top