TEMPO.CO, Jakarta - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengharuskan PT Pertamina (Persero) mengakuisisi PT Rekaya Industri (Rekin) dari Holding Pupuk Indonesia. "Keduanya tidak keberatan. Kalau direksinya keberatan, ya tinggal diganti saja direksinya," ujar Dahlan di Wisma Antara, Selasa, 19 Februari 2013.
Ia mengatakan akuisisi ini penting agar Indonesia memiliki perusahaan di bidang engineering procurement contract (EPC) kelas dunia. "Sepanjang masih anak usaha Pupuk Indonesia itu tidak bisa. Kalau tender internasional ditanya back up keuangannya, Pupuk Indonesia kurang sandarannya. Makanya dipilih Pertamina," ujarnya.
Baca Juga:
Saat ini, PT Pupuk Indonesia memiliki 90,5 persen saham Rekin. Mengenai bagaimana mekanisme akuisisi, Dahlan menyerahkan sepenuhnya kepada direksi. "Itu terserah saja.”
Ia hanya menegaskan hasil penjualan Rekin ke Pertamina digunakan oleh Pupuk Indonesia untuk meningkatkan ketahanan pangan. "Ya apa pun-lah yang penting buat pangan. Cetak sawah baru, misalnya," katanya.
Meski begitu, bila nanti di bawah Pertamina, ia menegaskan, Rekin harus ikut tender yang dilakukan Pertamina. "Kalau dilihat kepentingan Indonesia atas EPC, maka tahun ini kalau bisa proses (akuisisinya) selesai," ucap Dahlan.
Baca Juga:
Sebelumnya, rencana akuisisi Pertamina atas Rekin sempat mengambang karena adanya Undang-Undang Konstruksi. Awalnya, akuisisi itu ditujukan agar Rekin bisa langsung ditunjuk Pertamina tanpa melewati tender.
Tapi Dahlan kini tak keberatan Rekin tetap mengikuti tender. Ia mengatakan kemajuan perusahaan EPC lebih dominan dalam pertimbangan akuisisi tersebut.
ANANDA PUTRI
Baca juga
Dewan: Gubernur Jangan Cuma Kelalang-keliling
Menteri Suswono Dicecar KPK Soal Pertemuan Medan
ICW: Suswono Tinggal Menunggu Giliran