TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia yang baru diharapkan terus mendorong dominasi bank nasional untuk berkiprah di negara sendiri. "BI ke depan harus mendukung bank domestik dan bankir nasional untuk menjadi tuan rumah di negara sendiri," kata Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini kepada Tempo, kemarin.
Menurut dia, pemimpin bank sentral yang baru juga terus membantu terwujudnya asas resiprokal dan mutual benefit. "Terutama dalam hal bank domestik yang akan beroperasi di luar negeri," kata Zulkifli.
Yang juga penting, calon Gubernur Bank Indonesia harus memiliki kebijakan moneter yang baik. "Untuk itu tentu dibutuhkan pengalaman, kredibilitas, dan obyektivitas menurut pasar," ujarnya
Pasalnya, meski kondisi global tak menentu, Bank Indonesia terus mempertahankan kestabilan moneter. "Sehingga inflasi terjaga di range yang sudah ditentukan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata di atas 6 persen," ujarnya.
Seperti diketahui, masa jabatan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution usai pada 22 Mei 2013. Selain Darmin, sejumlah nama lain disebut-sebut berpotensi masuk dalam bursa calon yang diajukan Presiden ke DPR. Mereka, antara lain, Hartadi Sarwono dan Halim Alamsyah yang kini menjabat Deputi Gubernur BI, Fuad Rahmany yang menjabat Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, dan Raden Pardede.
Namun teka-teki siapa calon Gubernur Bank Indonesia akhirnya terungkap. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung melalui akun Twitter-nya menyatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengusung Menteri Keuangan Agus Martowardojo sebagai gubernur bank sentral.
"Presiden telah mengusulkan Agus Martowardojo (Menkeu) sebagai Gubernur Bank Indonesia," tulis politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini dalam akun Twitter-nya, @pramonoanung, pada Jumat malam, 22 Februari 2013, pukul 23.19 WIB.
AYU PRIMA SANDI