TEMPO.CO, Jakarta - Film 5 Cm bisa jadi sebagai pemicu semakin membeludaknya pendakian ke Gunung Semeru yang terletak di Malang, Jawa Timur. Gunung tersebut menjadi lokasi syuting film yang mampu meraup 2 juta penonton itu. Tapi sebenarnya, pendakian ke gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa itu bukan hal yang baru.
"Umumnya kami suka ke Semeru karena itu gunung favoritnya para pendaki dan backpacker," kata Adi Setiadi, pencinta gunung sekaligus pebisnis kegiatan outdoor, kepada Tempo, Selasa, 19 Februari 2013.
Menurut pria yang akrab disapa Ase ini, pemandangan dari puncak Mahameru sangat indah, terutama pada bulan Mei hingga Juli. Kondisi terindah gunung dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu seperti lautan awan di puncak Mahameru, Lavender Ungu di Oro-Oro Ombo, dan langit malam di Ranu Kumbolo.
"Tak kalah ciamik itu sunrise di pagi hari Ranu Kumbolo, dan keindahan lainnya," ujar lulusan Ilmu Komputer Universitas Indonesia ini.
Pertengahan bulan nanti, melalui bisnisnya, Ase Adventure, Ase berencana melakukan pendakian tiga hari empat malam ke puncak Mahameru. Tak tanggung-tanggung, ia membuka dua sesi, yaitu pada bulan Mei dan Juni nanti. Untuk pendakian bulan Mei, sekitar 140 orang siap bergabung menaklukkan gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa itu.
"Sedangkan untuk peminat bulan Juni, saat ini sudah terdaftar 107 orang," kata pria berusia 24 tahun ini.
Ongkos yang dipatok Ase tak mahal. Cukup membayar Rp 200 ribu bagi mereka yang berangkat bareng dari Jakarta menuju Malang dengan kereta ekonomi. "Rp 50 ribu bagi yang tidak berdomisili di Jabodetabek atau yang ingin beli tiket sendiri," kata Ase.
Lalu, apa alasan pria kelahiran Samarinda ini membuat dua kali pendakian ke Gunung Semeru? "Bulan Mei-Juli itu waktu terbaik untuk pendakian puncak Mahameru," ujarnya bersemangat. (Baca: Edsus Naik Gunung)
MUNAWWAROH
Berita Lain:
Pendaki Gunung Anggap Film 5 cm Norak
Mapala UI Buka Jalur Baru ke Puncak Trikora, Papua
Naik Gunung, Dari Hobi Jadi Bisnis
Kopdar, Seorang Kakek pun Ikut Naik Gunung