TEMPO.CO, Jakarta -Gunung Gede dan Gunung Papandayan di Jawa Barat merupakan dua lokasi pendakian yang kerap disambangi pendaki. Meski sudah dikenal banyak pendaki, kedua gunung ini tidak dapat dianggap remeh. Karena tetap ada ancaman bagi pendaki kala menaikinya.
Dalam buku Mountain Climbing for Everybody, Harley Bayu Sastha, menuliskan, ada dua rintangan bagi pendaki gunung. Kendala pertama bersifat eksternal, datang dari lingkungan gunung. Ancaman kedua mucul dalam diri pendaki, disebut bahaya subjektif.
Ancaman dari gunung atau bahaya objektif biasanya berhubungan dengan kondisi alam yang tak mampu diubah si pendaki. Seperti suhu dan angin pegunungan yang sangat dingin, lapisan es pada puncak yang sangat tinggi, atau kedatangan badai.
"Kedatangan kabut pun dapat menggangu jarak pandang pendakian," tulis Harley. "Dan bila hujan turun, tak ada tempat berteduh."
Kala hujan, bukan hanya tempat berteduh saja yang menjadi masalah. Jalur yang terjal pun akan semakin licin dan sulit ditanjak. "Apalagi kalau malam, suasana akan sangat gelap."
Untuk masalah subjektif, tiap pendakilah yang harus menanganinya. Sebab masalah ini muncul dari dalam diri sendiri, seperti soal kekuatan badan atau tingkat kesehatan. "Karenanya, mereka harus menyiapkan fisik yang kuat serta mempelajari cara bertahan di alam bebas."
CORNILA DESYANA
Baca juga
Gara-gara 5 Cm, Pendaki ke Semeru Melonjak Drastis
Demam Naik Gunung Merebak di Kendari
Pendaki Sindoro Tiru Pemain Film 5 Cm
EDISI KHUSUS: Rame-Rame Naik Gunung