TEMPO.CO, Bojonegoro - Suporter Persibo Bojonegoro yang tergabung di Boromania mengecam Pengurus Pusat Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Mereka menilai minimnya persiapan Persibo mengikuti ajang Piala Asian Football Federation (AFC) di Myanmar karena tak adanya dukungan federasi. “PSSI tak ada perhatian sama sekali ke Persibo,” kata Presiden Boromania Jasmo Priyanto kepada Tempo, Senin, 25 Februari 2013.
Jasmo mengatakan, Persibo berangkat ke Myanmar dengan bekal ala kadarnya. Misalnya, jumlah pemain yang dibawa tak lebih dari 15 orang dengan posisi pemain yang tidak sesuai formasi ideal. “Padahal ini adalah pertandingan kelas internasional yang tentu mewakili Indonesia dan nama harum Persibo,” kata Jasmo.
PSSI sendiri tidak ada perhatian dan terkesan pasif. Menurut dia, PSSI harusnya membantu persiapan Persibo yang merupakan duta Indonesia. Kalau Persibo menang, tentu membawa nama positif PSSI. Sebaliknya, jika kalah, juga otomatis namanya jadi jelek.
Ketua Pengurus Cabang PSSI Bojonegoro Letnan Kolonel Taufik Risnendar belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi lewat teleponnya, tapi tidak tersambung, meski dalam keadaan aktif.
Sebelumnya, meski persiapannya minim, Persibo Bojonegoro akhirnya berangkat mengikuti Piala AFC di Myanmar. Pelatih Persibo, Gusnul Yakin, menyatakan hanya menyiapkan 15 pemain untuk mengikuti pertandingan internasional ini. “Ya, baru 15 pemain,” katanya kepada Tempo, Sabtu, 23 Februari 2013.
Pelatih asal Malang ini mengatakan bahwa pemain yang sudah dipersiapkan untuk berangkat ke Myanmar hanya 15 orang. Jumlah ini jelas jauh dari ideal untuk tim sekelas Persibo. Sebab, jika untuk bermain ke ajang AFC, paling tidak tim harus membawa sekitar 20 hingga 25 pemain. ”Ini yang membuat saya prihatin,” ujarnya.
SUJARMIKO