Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

India Pernah Berada di Sebelah Madagaskar  

image-gnews
Ilustrasi benua raksasa Rodinia. burkemuseum.org
Ilustrasi benua raksasa Rodinia. burkemuseum.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fragmen sebuah benua kuno yang terkubur di bawah lantai Samudra Hindia ternyata ditemukan. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bukti daratan itu yang berumur sekitar 2.000 hingga 85 juta tahun yang lalu.

Bukti itu berupa potongan tanah yang oleh para ilmuwan disebut sebagai Mauritia ini terfragmentasi dan menghilang di bawah gelombang laut ketika dunia modern mulai terbentuk. Studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience.

Sampai sekitar 750 juta tahun yang lalu, daratan bumi terkumpul dalam sebuah benua tunggal raksasa yang disebut Rodinia. Misalnya saja, meski sekarang benua-benua ini telah terpisah oleh ribuan kilometer laut, dahulu India pernah berada di sebelah Madagaskar.

Sekarang, para peneliti percaya bahwa mereka telah menemukan bukti sekeping benua, yang dikenal sebagai mikrokontinen, pernah terselip di antara keduanya. Tim peneliti sampai pada kesimpulan ini setelah mempelajari butir-butir pasir di pantai Mauritius, 2.000 kilometer di lepas pantai timur selatan dari Benua Afrika.

"Kami menemukan mineral zirkon yang kami ekstrak dari pasir pantai. Dan ini adalah sesuatu yang biasanya ditemukan di kerak benua. Usianya sangat tua," kata Profesor Trond Torsvik dari Universitas Oslo, Norwegia. Zirkon tersebut berumur sekitar 1.970 hingga 600 juta tahun. Tim menyimpulkan bahwa pasir ini adalah sisa-sisa tanah kuno yang telah terseret sampai ke permukaan pulau selama letusan gunung berapi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Profesor Torsvik mengatakan bahwa ia percaya potongan Mauritia bisa ditemukan sekitar 10 kilometer di bawah Pulau Mauritius dan di bawah balutan Samudra Hindia. Kemungkinan ini terjadi jutaan tahun sejarah dari era Precambrian ketika tanah itu tandus dan tanpa kehidupan saat dinosaurus menguasai bumi.

Tapi, sekitar 85 juta tahun yang lalu, saat India mulai menjauh dari Madagaskar, mikrokontinen telah terputus yang akhirnya menghilang di bawah gelombang. "Saat ini, Pulau Seychelles yang terletak di timur laut Madagaskar terdiri atas granit atau bagian dari kerak benua yang berada di tengah-tengah Samudra Hindia," kata Torsvik. Penelitian lebih lanjut membutuhkan penyelidikan penuh tentang apa yang hilang dari wilayah ini. Berita Iptek lainnya.

BBC | ISMI WAHID

Berita Lainnya:
Ada 'Gangnam Style' di Pelantikan Presiden Korsel
Raffi Ahmad Dilaporkan Orang Ini ke BNN
Vena Melinda Gugat Cerai Suami
Julia Perez Resmi Dinyatakan Buron

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia