TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mengumumkan laju inflasi pada Februari 2013 mencapai 0,75 persen. Adapun dibandingkan pada periode yang sama tahun 2012 inflasi mencapai 5,31 persen (year on year). "Pendorong laju inflasi Februari adalah melonjaknya sejumlah harga komoditas, seperti bawang putih dan bawang merah di sejumlah tempat," kata Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin, dalam jumpa pers di kantornya pada Jumat, 1 Maret 2013.
Suryamin menjelaskan, harga bawang putih menyumbang inflasi tertinggi hingga 16 persen dengan kenaikan harga dibanding Januari 2013 sebesar 30,25 persen. "Kenaikan ini terjadi akibat cuaca buruk sehingga pasokan terbatas," ujarnya.
Menempati urutan kedua, kebijakan penyesuaian tarif listrik yang mulai berlaku sejak akhir Januari menyumbang laju inflasi sebesar 10,67 persen. "Kenaikan terjadi di 64 kota indeks harga konsumen (IHK), kecuali Tarakan dan Batam belum ada kenaikan," ujarnya.
Komoditas lain yang mendorong inflasi, tercatat tomat sayur dan bawang merah masing-masing menyumbang 9,33 persen, cabe merah menyumbang 5,33 persen, cabe rawit menyumbang 4 perse, dan jeruk menyumbang 2,67 persen. "Salah satunya adalah pembatasan impor jeruk," ujarnya.
Inflasi pada Februari 2013 ini juga merupakan inflasi tertinggi selama 10 tahun terakhir dalam rentang periode yang sama. Inflasi pada Februari sebelumnya pernah menembus posisi 1,5 persen pada tahun 2002.
Meski inflasi secara year on year mencapai 5,31 persen, hal tersebut tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Sebab, bisa jadi inflasi pada akhir tahun bisa lebih rendah. "Contohnya, inflasi pada Februari 2011 (year on year) mencapai 6,84 persen, tapi pada akhir tahun 2011 bisa menjadi 3,79 persen," ujarnya
AYU PRIMA SANDI
Berita Terpopuler:
Beredar Dokumen Soal Dana Hambalang untuk Ibas
Marzuki Alie: Anas Ngotot Masukkan Nazar ke Partai
Ibas Terima Uang Hambalang? Hatta Rajasa: Fitnah
Bisnis Mahdiana, Istri Kedua Djoko Susilo
Jokowi-Ahok Sumringah Bertemu Legenda Arsenal