TEMPO.CO, Jakarta - Lawatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak semuanya berbau resmi dan serius. Dalam kunjungan kerja ke Berlin, Jerman, 3-5 Maret 2013, contohnya, saat pesawat kepresidenan transit di bandara Dubai, Ahad 3 Maret 2013, SBY sibuk mengisi waktu luangnya dengan memborong buku.
SBY tampak menikmati waktu longgarnya. Usai menyantap makan siang berupa nasi mandi khas Timur Tengah, SBY masuk ke toko buku dan membeli buku serta DVD. Salah satu DVD yang dibeli berjudul Chevolution.
"Dia mengkhianati ajarannya sendiri," katanya sambil menunjukkan DVDnya.
Dalam kesempatan itu dia juga membeli DVD live show penyanyi peraih Grammy Award Adelle. Penyanyi ini juga baru saja memenangkan Oscar lewat lagunya untuk film James Bond, Skyfall.
Tak lupa dia juga membeli DVD tentang dinosaurus. "Buat cucu Pak?" tanya wartawan.
"Bukan, buat saya sendiri. Ini pembelajaran bgm ibaratnya sebuah negara yang tak mengerti bagaimana mengakhiri hidupnya sendiri," katanya. "Saya cari DVD Gamechange, itu soal pendidikan politik khususnya kampanye yg patut ditiru di sini," katanya.
Dalam lawatan kenegaraan dengan Garuda 001 yang memakai pesawat Airbus A330 menuju Berlin dan Budapest ini, SBY didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Chatib Basri, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Gubernur Sulawesi Selatan Yasin Limpo Gubernur Sulawesi Utara Sarundayang dan mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo.
Di Jerman, ia bersama Presiden Gauck dan Kanselir Jerman Angela Merkel bakal membahas sejumlah agenda bilateral. Mereka ingin merealisasikan kesepakatan kedua negara yang disebut dengan Deklarasi Jakarta. Deklarasi ini disepakati Juli tahun lalu saat Kanselir Merkel berkunjung ke Indonesia.
Menurut Presiden, dalam kesepakatan itu, kedua negara akan fokus pada lima plus tiga agenda yang menjadi prioritas kerja sama bilateral. "Yang pertama di bidang ekonomi, kedua di bidang pendidikan, ketiga di bidang riset dan teknologi, kesehatan; dan industri pertahanan," kata SBY.
Wahyu Muryadi (Dubai)